Kamis 23 Oct 2014 07:59 WIB

Telkom Berencana Kembangkan UmeetMe ke Desa-desa

umeetme
umeetme

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkom Indonesia akan memperluas layanan video conferencing terpadu yang diberi nama Umeetme ke desa-desa. Sekaligus mendukung progam eBlusukan yang dicanangkan pemerintah.

Layanan ini sebelumya dimanfaatkan untuk mendukung program pembelajaran jarak jauh, komunikasi perusahaan lintas negara, pemantauan arus mudik lebaran dan komunikasi TKI dengan keluarga. Layanan yang sama telah digunakan jajaran polri dan pemerintah daerah serta kalangan perbankan.

Video conference terpadu ini juga telah digunakan Presiden Joko Widodo untuk berkomunikasi dengan masyarakat petani di Sabang sampai Merauke.

EGM Divisi Solution Telkom Indonesia, Achmad Sugiarto menyatakan bahwa layanan UmeetMe dapat menjangkau hingga pelosok desa karena konfigurasinya dirancang agar mudah digunakan. Layanan ini juga hemat bandwith.

Menurut Anto, penggunaan bandwith  bersifat customable atau adaftif. Artinya, aplikasi tersebut tetap dapat berjalan dikoneksi data rendah(minimal 50 kbps) dan akan maksimal doi bandwith tinggi (resolusi high definition).

''UmeetMe dapat langsung berjalan selama ada kamera/webcam, microphone, pc atau smartphone dan koneksi internet,'' kata Anto. Aplikasi ini juga bisa diakses dengan smartphone atau tablet berOS Android dan IOS.

Anto menambahkan jika aplikasi ini memang digunakan pemerintah, Anto bisa saja mensetting solusi UmeetMe di kampung kampung atau desa-desa. ''UMeetMe bisa menjangkau masyarakat hingga tingkat baawah,'' ujar Anto.

Implementasi layanan video conference seperti UmeetMe dinilai sangat cocok untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, karena sesuai dengan karakter Indonesia yang memiliki penduduk besar, kondisi geografis kepulauan, serta akses internet tidak merata.”UmeetMe dapat menjangkau masyarakat hingga tingkat bawah,” ujar GM Smart Solution Ecosystem Divisi Solution Convergence Telkom Siswanto Dasijo.

Lewat komunikasi video conference, lanjut Siswanto, penduduk desa berpotensi untuk mengembangkan desanya menjadi mandiri. ”Misalnya dengan mengkomunikasikan produk UKM dan berbagai potensi desa lainnya kepada masyarakat luas,” katanya.

Di bidang kesehatan, konferensi video juga memungkinkan apa yang disebut pengobatan jarak jauh atau telediagnosis. “Faktanya, dokter spesialis hanya ada di kota-kota besar. Padahal layanan kesehatan seharusnya merata hingga pedesaan. Kementrian Kesehatan bisa mengelaborasi lagi layanan ini,” ungkap Siswanto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement