REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Kepolisian internet Iran memberikan waktu dua bulan kepada pemerintah untuk mengatur penggunaan Instagram atau jejaring sosial itu akan diblokir. Sebelumnya, kepolisian juga meminta hal serupa pada Twitter, Facebook, dan jejaring sosial lainnya. Ini karena, setiap jejaring sosial itu mengancam nilai-nilai Republik Islam.
Mohammad Ali Asfani, anggota Komite Iran untuk Pengawasan Internet, waktu dua bulan akan dipergunakan menghubungi pengelola Instagram. “Jadi, kami tidak akan memblokir begitu saja instagram,” kata dia seperti dilansir Alarabiya, Rabu (12/11).
Iran telah memblokir akses halaman instagram rich kids of Tehran yang menunjukkan gaya hidup kaum elite muda di Iran. Akun tersebut juga melahirkan situs saingan tentang bagaimana mayoritas hidup di Iran. Rich kids of Tehran dibuat sejak September 2014. Akun itu menampilkan berbagai foto dengan stereotip Barat yang berbeda dengan kehidupan mayoritas di Iran.
Galeri foto tersebut dipenuhi foto Ferrari, Maserati, jam tangan mewah, rumah mahal kelas atas dan aksesoris kebutuhan anak Persia. Beberapa foto juga menunjukkan perempuan Iran yang mengenakan pakaian seperti kaum hawa Barat. Padahal perempuan Iran wajib mengenakan jilbab. The Guardian melansir, laman Instagram itu diblokir pada Kamis (9/10) karena dianggap mengandung hal vulgar.
Sebelumnya, Presiden Hassan Rouhani telah menjanjikan pelonggaran sensor internet. Rouhani mengatakan sensor itu bukan salah satu kebijakan utama dalam pemerintahannya.