Kamis 11 Dec 2014 08:57 WIB

Penjahat Siber Ancaman Bagi Penerbangan Internasional

Kejahatan siber
Kejahatan siber

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kejahatan siber adalah ancaman serius terhadap keselamatan di udara sehingga harus diperangi sebelum itu menciptakan malapetaka, kata Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) seperti dikutip Reuters.

Para peretas, penjahat siber dan teroris-teroris lainnya sedang mencuri informasi namun dalam skenario terburuk hal itu dapat membahayakan nyawa karena mengganggu sistem penerbangan.

Di antara lima organisasi yang mengambil langkah bersama memerangi peretasan adalah IATA dan beberapa lembaga lain yang menandatangani kesepakatan keamanan siber akhir pekan lalu.

Ini adalah langkah memformalkan front mereka dalam melawan kejahatan siber.

"Tujuan bersama kami dalam mengembangkan kesepakatan ini adalah bekerja bersama-sama secara lebih efektif dalam menciptakan dan mempromosikan budaya dan strategi keamanan siber yang kuat demi kemaslahatan semua aktor di industri kita," kata Raymond Benjamin, Sekretaris Jenderal Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Dia menambahkan, "Mengingat teknologi berkembang dengan cepat dan menjai lebih mudah diakses oleh semua, ancaman siber tidak boleh disepelekan.

"Ini adalah wilayah baru nan penting menyangkut keperihatinan keamanan penerbangan dan komunitas global kita akan memastikan bahwa hal itu selaras dengan tingkat komitmen dan tanggapan yang kuat."

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement