Senin 09 Mar 2015 13:01 WIB

TIK Dianggap Penting untuk Masa Depan Indonesia

Perkembangan Teknologi informasi pengaruhi metode kearsipan.
Foto: Antara
Perkembangan Teknologi informasi pengaruhi metode kearsipan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur McKinsey and Company Indonesia, Phillia Wibowo mengatakan pentingnya sektor Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) untuk masa depan Indonesia.

"Masa depan Indonesia bergantung pada inovasi di bidang teknologi yang menghubungkan, menginformasikan, mendidik, dan mendukung aspek kehidupan masyarakat serta mengangkat performa dunia usaha lokal," kata Phillia di Jakarta, Senin (9/3).

Ia mengatakan, apabila dapat memajukan inovasi di bidang teknologi, maka Indonesia akan memiliki panduan holistis atas keseluruhan dalam memanfaatkan sektor TIK guna memaksimalkan potensi sosial ekonomi negara ini. "Sektor TIK yang dinamis sudah menunjukkan kontribusinya terhadap pemerataan pembangunan serta sektor publik yang lebih transparan dan efisien," katanya.

Menurut Phillia, mulai dari sektor keuangan, pertanian, pendidikan, kesehatan, kesenjangan antar daerah dan kualitas kehidupan, pertumbuhan ekonomi, dan pengembangan keterampilan, TIK telah menunjukkan peran yang sangat penting untuk masa depan Indonesia.

"Oleh karena itu, fokus terhadap pengembangan sektor TIK dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi Indonesia di masa yang akan datang," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement