Selasa 12 May 2015 19:27 WIB

Toko Online Dikenai Pajak, Lazada: Online Shop Akan tetap Berjaya

Lazada
Lazada

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah dalam waktu dekat akan menerbitkan kitab Undang-undang Perdagangan baru, yang di antaranya mengenai pajak perdagangan online atau e-commerce.

Meski enggan menanggapi, CMO Lazada Indonesia Sebastian Sieber mengaku optimistis masa depan toko online di Indonesia akan semakin berkibar.

"Saya tidak mau berkomentar kalau terkait kebijakan pemerintah, tapi saya pikir, masa depan online shop di mana-mana di dunia ini akan semakin berkembang mengingat orang-orang memang suka belanja online karena kemudahannya," kata Sebastian di Jakarta, Selasa.

Sebastian mengatakan, toko online memudahkan masyarakat, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia. Konsumen bisa mendapatkan barang yang inginkan tanpa harus pergi ke toko.

"Sekarang orang yang tinggal di tempat yang tidak ramai bisa punya akses ke produk-produk yang mereka inginkan. Kami yakin 100 persen kedepan toko online masih akan ada," katanya.

Meski Indonesia merupakan pasar terbesar Lazada, namun diakui Sebastian ada beberapa kendala yang dialami dalam perkembangannya.

"Salah satunya logistik, di negara dengan 17.000 lebih pulau masalah logistik menjadi tantangan besar. Kami inginnya mengirim barang dengan cepat dan aman tapi jadinya tidak mudah, makanya kami banyak berinvestasi membangun armada kapal kami sendiri di pelosok negeri ini untuk memastikan kiriman barang kami sampai dengan cepat dalam keadaan kualitas barang yang bagus," katanya.

Selain itu, Sebastian mengatakan, masalah kecepatan Internet yang masih kalah dibanding negara lain juga menjadi kendala perkembangan online shop di Indonesia."Tapi dengan berkembangnya teknologi, saya yakin ini semua akan menjadi lebih baik," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement