Sabtu 29 Aug 2015 10:51 WIB

Ribuan Wanita Palsu di Situs Selingkuh 'Ashley Madison'

Situs perselingkuhan Ashley Madison.
Foto: AP
Situs perselingkuhan Ashley Madison.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi peretas membocorkan data situs perselingkuhan AshleyMadison.com pertengahan Agustus ini menguak banyak fakta. Salah satunya ditemukan banyaknya akun wanita palsu di situs 'menyimpang' tersebut.

Seperti dikutip Alarabiya.net dari Gizmodo, berdasarkan catatan resmi situs Ashley Madison, ada 31 juta akun milik pria di situs mereka. Sementara akun milik wanita mencapai lima juta.

Dibalik catatan itu, terungkap setidaknya ada 10 ribu akun yang dibuat sendiri oleh Ashleymadison.com. Sembilan ribu di antaranya terdaftar atas nama wanita, sementara sisanya terdaftar sebagai laki-laki atau tanpa keterangan gender.

"Ini bukan surganya para pria bejat yang selingkuh dari istrinya. Ini bahkan bukan tempat menyedihkan di mana 31 juta orang bersaing mendapatkan 5, 5 juta perempuan di database mereka," ungkap pemimpin redaksi Gizmodo dalam tulisan opininya.  

"Sebaliknya, ini masa depan ala sainsfiksi di mana setiap wanita di bumi sudah mati, dan beberapa insinyur telah menggantikan mereka dengan robot yang didesain buruk."

Pada 18 Agustus 2015, peretas mengumbar data yang membuat 32 juta pengguna situs Ashley Madison terungkap. Di antara informasi bocor, terdapat 15 ribu email milik pemerintah AS. Beberapa di antaranya bahkan milik anggota militer, yang menurut peraturan dilarang terlibat aktivitas semacam itu.

Peretasan itu membuat Avid Life, perusahaan pemilik situs Ashley Madison, kelabakan. Perusahaan asal Kanada itu bahkan sempat melempar sayembara. Siapapun yang bisa mengungkap identitas peretas tersebut akan diberikan 500 ribu dolar Kanada. Namun hingga kini si peretas belum mampu diungkap.

Pengumbaran data ini telah berbuntut tragedi. Pada Senin pekan lalu polisi mengungkapkan setidaknya ada dua kasus bunuh diri diduga dipicu pengungkapan data tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement