REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi peretas mengumbar data pengguna situs perselingkuhan AshleyMadison.com pada pertengahan Agustus telah berbuntut tragedi. Pada Senin pekan lalu polisi mengungkapkan setidaknya ada dua kasus bunuh diri yang diduga dipicu pengungkapan data para peselingkuh tersebut di jagat maya.
Peretasan itu membuat Avid Life, perusahaan di balik situs Ashley Madison, kelabakan. Perusahaan asal Kanada itu bahkan sempat melempar sayembara. Siapapun yang bisa mengungkap identitas peretas tersebut akan diberikan 500 ribu dolar Kanada. Namun hingga kini si peretas belum mampu diungkap.
Kini beberapa pekan setelah kasus itu menjadi sorotan luas, Pendiri Avid Life Media Inc., Noel Biderman diumumkan mengundurkan diri. Seperti dilaporkan BBC, Jumat (28/8), pernyataan disampaikan secara resmi oleh Avid Life Media Inc secara tertulis. "Perubahan ini merupakan keputusan terbaik bagi perusahaan," ungkap mereka.
Dikabarkan sebelumnya, pada 18 Agustus 2015, peretas mengumbar data yang membuat 32 juta pengguna situs Ashley Madison terungkap. Di antara informasi yang dibocorkan, terdapat 15 ribu email milik pemerintah AS. Beberapa di antaranya bahkan milik anggota militer, yang menurut peraturan dilarang terlibat aktivitas semacam itu.
Situs AshleyMadison.com didirikan Biderman pada 2002. Pria yang, entah kenapa, dengan bangga dilabeli sebagai 'Raja Perselingkuhan' ini diangkat oleh Avid Life jadi CEO pada 2007 saat mereka membeli situs 'menyimpang' ini.