REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut data bocoran diungkap peretas, situs perselingkuhan Ashley Madison ternyata banyak 'memikat' pria hidung belang di kawasan Timur Tengah.
Alarabiya News mengutip perusahaan monitoring Prancis, CybelAngel, melaporkan, dua negara dengan angka pengguna Ashley Madison terbanyak adalah Arab Saudi dan Maroko.
Perusahaan itu mensinyalir sebanyak 1,230 pengguna terdaftar di situs perselingkuhan itu menggunakan alamat email Saudi, yang ditandai dengan akhiran ".sa". Sementara pengguna yang teridentifikasi dari Maroko ada 999.
Pada posisi ketiga ada Bahrain. Negara dengan populasi 1,3 juta orang, atau 23 kali lebih sedikit dari Saudi ini, diketahui memiliki 730 hidung belang terdaftar di Ashley Madison.
Setidaknya ada 10 negara -- yang secara harafiah dianggap masuk kawasan Timur Tengah -- diketahui memiliki pengguna di situs perselingkuhan tersebut. Negara dengan jumlah pengguna terkecil adalah Irak, dengan 33 pengguna.
Juru bicara CybelAngel menekankan data ini berdasarkan indeks pengguna dengan alamat yang teridentifikasi ke sebuah negara. Banyak pengguna Ashley Madison yang menggunakan “.com” sulit dilacak asalnya.
Dikabarkan sebelumnya, peretas mengumbar 32 juta data pengguna situs perselingkuhan berbasis di Kanada, Ashley Madison pada 18 Agustus 2015. Di antara informasi yang dibocorkan, terdapat 15 ribu email milik pemerintah AS. Beberapa di antaranya bahkan milik anggota militer, yang menurut peraturan dilarang terlibat aktivitas semacam itu.
Menurut Vocatif.com jumlah pengguna terbesar situs Ashley Madison secara keseluruhan berasal dari Kanada. Amerika Serikat, Australia, dan Hongkong menyusul di belakangnya.
Berikut data pengguna dari 10 negara Timteng seperti dirilis CybelAngel:
Bahrain : 730
Mesir : 209
Irak : 33
Yordania : 685
Kuwait : 239
Lebanon : 359
Maroko : 999
Qatar : 53
Arab Saudi : 1230
Tunisia : 173