REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu ciri perangkat terkena malware yakni operasi perangkat menjadi lambat dan kipas komputer berputar kencang. "Jika sebuah perangkat lunak berjalan tanpa izin, maka tergolong parasit," kata Chief Technology Officer (CTO) Shopos Joe levy. Dalam malware tidak ada kategori 'parasiteware'. Malware sudah termasuk dalam jenis software parasit pada perangkat.
Levy menjelaskan, penambangan crypto memang mulai dimanfaatkan oleh pihak jahat untuk menggali bitcoin, monero, dan mata uang digital lainnya. Hal tersebut kian marak sejak nilai atau harga mata uang digital mulai meroket, yakni mencapai 17 ribu dollar AS per keping di akhir tahun lalu. Padahal, di awal 2017, satu keping bitcoin setara dengan seribu dollar AS. Para pencuri di dunia maya melihat kesempatan tersebut dan memanfaatkannya untuk keuntungan finansial.
Salah satu contoh penambang jahat tersebut, yakni Coinhive. Penambang Coinhive merupakan sebuah penambang mata uang monero yang muncul di pertengahan September 2017 lalu. Jumlah situs yang secara diam ditunggangi Coinhive terus meningkat seiring dengan kenaikan nilai mata uang digital. Sifatnya mirip parasit sehingga Sophos menandai Coinhive dan penambang crypto lainnya berbasis JavaScript sebagai malware.
Tidak hanya itu, Coinhive bahkan bisa berjalan di atas perangkat mobile, seperti ponsel pintar sehingga meningkatkan temperatur gawai secara tiba-tiba. Uniknya, Coinhive memasarkan dirinya sebagai 'sumber pendapatan alternatif untuk periklanan'. Situs pembajak yang terkenal bernama The Pirate Bay merupakan salah satu laman pengguna Coinhive dan secara langsung menyatakan pada pengguna bahwa peramban sudah digunakan untuk menambang digital.