REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Twitter telah mengatakan kepada sejumlah pengguna bahwa pesan pribadi (direct message) mereka mungkin telah bocor ke pihak ketiga selama lebih dari setahun. Software bug, yang telah diperbaiki, melibatkan pesan langsung antara pengguna dan bisnis yang menawarkan layanan pelanggan melalui Twitter.
Pengguna yang terpengaruh akan diberi tahu melalui pesan yang muncul saat membuka aplikasi atau masuk ke situs web Twitter, dilansir di BBC, Sabtu (22/9). "Masalahnya telah berlangsung sejak Mei 2017," kata Twitter.
Perusahaan mengatakan, telah menyelesaikan masalah segera setelah menemukannya, pada 10 September. Twitter tidak mengatakan dengan tepat berapa banyak pengguna yang telah diberitahu, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan itu berjumlah kurang dari 1 persen dari total penggunanya.
Jaringan ini memiliki 335 juta pengguna aktif bulanan, menurut angka terbaru perusahaan, yang dipublikasikan pada bulan Juli. Twitter mengatakan, tidak semua pesan langsung, yang seharusnya bersifat pribadi, berisiko, hanya antara pengguna dan perusahaan, seperti maskapai penerbangan.
"Kami belum menemukan contoh di mana data dikirim ke pihak yang salah. Namun kami tidak dapat memastikannya secara pasti bahwa itu tidak terjadi, jadi kami memberi tahu orang yang berpotensi terkena dampak tentang bug tersebut," jelas perusahaan.
"Jika Anda berpotensi terlibat, kami akan menghubungi Anda hari ini. Kami minta maaf karena ini terjadi," kata Twitter.