Sabtu 09 Mar 2024 16:01 WIB

Jack Dorsey Sempat Percaya Elon Musk Bisa Benahi Twitter

Elon Musk telah mengakuisisi Twitter dan membuat banyak perubahan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
A man reads news of social media platform X (formerly Twitter) blockade on a computer in Peshawar, Pakistan, 21 February 2024. Pakistani authorities have restricted access to the social media platform X following widespread allegations of electoral fraud in the contentious parliamentary polls held on 08 February, according to Pakistan Human Rights Commission (HRCP). Reports from Pakistani users indicated that access to the social media platform was blocked in various parts of the country, as confirmed by the Downdetector portal, which showed X remained largely inaccessible since 19 February.
Foto: EPA-EFE/BILAWAL ARBAB
A man reads news of social media platform X (formerly Twitter) blockade on a computer in Peshawar, Pakistan, 21 February 2024. Pakistani authorities have restricted access to the social media platform X following widespread allegations of electoral fraud in the contentious parliamentary polls held on 08 February, according to Pakistan Human Rights Commission (HRCP). Reports from Pakistani users indicated that access to the social media platform was blocked in various parts of the country, as confirmed by the Downdetector portal, which showed X remained largely inaccessible since 19 February.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Elon Musk telah mengakuisisi Twitter dan membuat banyak perubahan. Musk mengubah nama Twitter menjadi X dan menyodorkan berbagai aturan baru untuk pengguna media sosial itu. Banyak di antaranya kurang diterima dengan baik.

Sebelum perubahan kepemilikan, salah satu penggagas Twitter, Jack Dorsey, pernah mengatakan bahwa dirinya meyakini Elon Musk bisa membenahi Twitter. "Elon adalah solusi tunggal yang saya percayai," ujar Dorsey yang diketahui telah lama mengenal Musk.

Baca Juga

Hal itu diungkapkan dalam sebuah buku baru yang mengeksplorasi peran Jack Dorsey dalam pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk, yang berjudul Battle for the Bird. Buku ditulis oleh reporter Bloomberg, Kurt Wagner, bercerita tentang bagaimana Dorsey menyelamatkan Twitter pada 2015 dan bagaimana tindakannya menyebabkan akuisisi Twitter oleh Musk.

Dikutip dari laman Engadget, Sabtu (8/3/2024), buku Wagner bukanlah karya tulis pertama yang menyelidiki peristiwa-peristiwa penuh gejolak dalam dua tahun terakhir di tubuh Twitter. Namun, Battle for the Bird memberikan pencerahan baru pada sisi Dorsey. 

Penulis buku, Kurt Wagner, menyampaikan Dorsey pernah mengunjungi Musk di fasilitas peluncuran SpaceX dan mengajak Musk ke kantor Twitter. Keduanya memiliki relasi yang tidak banyak diketahui orang-orang. Begitu Musk mulai mengakuisisi saham besar di perusahaan tersebut, Dorsey turun tangan untuk mewujudkan kesepakatan itu.

Buku tersebut berfokus pada sosok Dorsey yang memiliki gaya manajemen tidak biasa dan terkadang bertentangan dengan kepentingan perusahaan. Digambarkan dalam buku bahwa Dorsey dikenal "jarang berbicara" dalam rapat dan tidak suka mengambil keputusan. 

Secara internal, hal ini merupakan sumber kebingungan karena para eksekutif sering kali harus menebak apa yang dipikirkan Dorsey tentang isu tertentu. "Orang-orang akan terkejut melihat betapa sedikitnya dia mengarahkan (Twitter dan layanan pembayaran Square). Dia memimpin dengan cara yang aneh," kata Wagner.

Battle for the bird juga memuat....

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement