REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- NASA menyatakan bahwa bulan terbesar di planet Mars akan hancur. Hal tersebut terbukti dengan semakin dekatnya jarak bulan dengan planet induknya.
"Kami berpikir bahwa Phobos sudah mulai gagal, dan tanda pertama dari kegagalan ini adalah produksi alur ini," kata Terry Hurford dari NASA Goddard Space Flight Center dilansir dari Mirror, Sabtu (14/11).
lmuwan telah mengidentifikasi ruang khas "stretch mark" atau alur yang menunjukkan bulan menghadapi masa depan yang suram. Permukaan akan retak hingga bawah sehingga membuat Phobos tidak ada lagi. Phobos saat ini sedang tahap menarik diri mendekati planet Mars. Dan proses ini pada akhirnya akan menghancurkannya secara perlahan.
Diketahui Phobos lebih dekat dengan planet induknya daripada bulan lainnya di tata surya, yang mengorbit pada jarak hanya 3.700 mil. Setiap 100 tahun, bulan ini semakin mendekat dua meter menuju Mars.
Dengan fakta tersebut, sangat memungkinkan Phobos akan hancur dalam kurun waktu 30 sampai 50 juta tahun. NASA juga meyakinkan, hal serupa bisa saja terjadi pada seluruh planet dalam sistem tata surya.
"Kita tidak bisa gambar planet-planet yang jauh untuk melihat apa yang terjadi, tapi pekerjaan ini dapat membantu kita memahami sistem-sistem, karena setiap jenis planet jatuh ke bintang induknya bisa mendapatkan terkoyak dengan cara yang sama," kata Hurford.