REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tempe masih menjadi makanan khas Indonesia yang digemari siapapun hingga kini. Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) Made Astawan pun mengungkapkan Indonesia tak perlu malu untuk meneliti tempe.
"Banyak peneliti luar negeri yang juga banyak meneliti tempe. Selain itu saya juga mempunyai tanggung jawab moral selaku Ketua Forum Tempe Indonesia," kata Made yang juga sebagai dosen Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB, Kamis (4/2).
Made menambahkan, tempe merupakan aset berharga bagi bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan keberadaanya. Made pun saat ini bersama pemerhati tempe lainnya sedang mengajukan tempe sebagai salah satu warisan budaya asli Indonesia kepada UNESCO, seperti halnya batik.
"Peneliti Indonesia saat ini masih banyak yang merasa malu untuk mensitasi hasil penelitian terdahulu dari dalam negeri," tutur Made.
Ia melihat banyak peneliti yang masih nyaman menggunakan hasil penelitian sebelumnya dari luar negeri saja. Padahal, lanjut dia, hasil penelitian dalam negeri sangat cocok untuk dijadikan sitasi karena kesamaan wilayah dan pengalaman.
Selain dengan tempe, Made juga meneliti bahan tempe dan kandungannya. Made juga meneliti hasil pengembangan dari tempe terutama pengolahan lanjutannya seperti ekstrak dan emulsi dari tempe.