Selasa 20 Mar 2018 19:48 WIB

Forum Tempe Miliki Bukti Tempe Sebagai Warisan Budaya

Bukti tersebut terangkum di Serat Centhini.

Red: Indira Rezkisari
Perajin menyelesaikan pembuatan tempe menggunakan daun pisang di Gintangan, Banyuwangi, Jawa Timur.
Foto: Antara
Perajin menyelesaikan pembuatan tempe menggunakan daun pisang di Gintangan, Banyuwangi, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  Forum Tempe Indonesia (FTI) menyatakan mempunyai bukti bahwa tempe merupakan warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage of humanity) yang akan digunakan sebagai dokumen untuk diajukan ke UNESCO. Ketua FTI Prof Made Astawan di sela Lokakarya Internasional tentang Tempe yang diadakan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) di Surabaya, Selasa (20/3), mengatakan salah satu bukti dokumen kuat adalah munculnya kata-kata tempe di Serat Centhini yang menunjukkan bahwa tempe telah dikenal sejak abad ke-16.

Dia menjelaskan Serat Centhini terbit tahun 1815. Namun, manuskrip tersebut mendeskripsikan kehidupan tahun 1600 dan diyakini tempe sudah dikenal dan dikonsumsi masyarakat Jawa ratusan tahun lalu.

"Kita punya bukti yang kuat yakni Serat Centhini. Itu tidak bisa dimungkiri. Katakanlah negara-negara lain ikut mengajukan, mereka akan kekurangan bukti," kata dia.

Selain bukti dokumen, syarat lain yang dibutuhkan untuk maju ke UNESCO ialah pengakuan dari Pemerintah Indonesia bahwa tempe merupakan warisan budaya nasional. Pengakuan itu sudah diberikan pada Oktober 2017 lalu.