Selasa 01 Mar 2016 09:10 WIB

Penjelasan Ilmiah Mengenai Rasa Malu

Rep: c34/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemalu/ilustrasi
Foto: sheknows.com
Pemalu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Malu adalah emosi kuat yang membuat seseorang tidak nyaman dan tidak yakin atas apa yang dilakukan atau ada pada dirinya. Namun, menurut sebuah studi baru, malu adalah mekanisme bertahan hidup yang memegang kendali dalam perilaku antarbudaya.

Sebuah tim peneliti internasional mengatakan bahwa rasa malu berperan penting dalam menjaga hubungan seseorang dengan tatanan sosialnya. Tak jauh berbeda dengan mekanisme pertahanan lain yang melarang diri kita melakukan sesuatu yang bisa mengarah kepada bahaya fisik.

"Fungsi rasa sakit adalah untuk mencegah diri merusak jaringan kita sendiri, sementara fungsi malu adalah untuk mencegah kita dari merusak hubungan sosial atau untuk memotivasi kita untuk memperbaiki mereka," tutur psikolog evolusioner Daniel Sznycer dari University of California, Santa Barbara.

Menurut para peneliti, kekuatan rasa malu 'memaksa' seseorang berperilaku dalam cara-cara yang 'diterima' dalam kelompok. Mekanisme itu sudah berlaku sejak kehidupan sosial manusia purba dan sangat penting untuk kelangsungan hidup peradaban manusia.

Para peneliti menggambarkan proses muncuknya rasa malu sebagai semacam peta internal mengenai bagaimana masing-masing manusia bertindak. Malu memicu manusia menjaga perilaku dan penampilan agar tak terjadi devaluasi reputasi di mata orang lain.

Untuk mengukur bagaimana rasa malu beroperasi dalam konteks kontemporer dan lintas budaya, para peneliti melakukan percobaan dengan sekitar 900 peserta di seluruh AS, India, dan Israel. Peserta dimintai tanggapan dan dinilai reaksinya atas sejumlah skenario fiktif yang melibatkan perilaku tertentu seperti kekikiran, perselingkuhan, kelemahan fisik, dan lain-lain.

Hasil studi yang telah dilaporkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkap, ada ukuran universal mengenai rasa malu. Para peneliti cenderung mendapatkan reaksi sama dari peserta penelitian di tiga negara yang artinya rasa malu adalah hal fundamental yang berlaku di semua tempat.

 

baca juga: Koyo Ini Bisa Sembuhkan Trauma Pascaperang

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement