Rabu 30 Mar 2016 09:19 WIB

Resep Batu 'Keabadian' dari Isaac Newton Ditemukan Kembali

Naskah resep batu bertuah tulisan tangan Isaac Newton.
Foto: American Chemical Heritage Foundation
Naskah resep batu bertuah tulisan tangan Isaac Newton.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah naskah abad ke 17 yang berisi tulisan tangan Sir Isaac Newton baru saja dibeli oleh American Chemical Heritage Foundation (CHF). Setelah beberapa dekade hanya bisa dinikmati sebagai koleksi probadi, CHF akhirnya mengumumkan dokumen tersebut menjadi milik umum. Semua orang bisa mengakses secara online.

Dokumen berisi deskripsi dari berabagi percobaan yang dilakukan oleh Newton. Selain itu, dalam dokumen tersebut juga terdapat outline milik George Starkey, seoarang ahli kimia yang terkenal pada abad ke 17 mengenai philosophic mercury atau 'filosofi merkuri'. Outline ini diyakini menjadi bahan utama untuk membuat batu bertuah, zat mitos yang diyakini memiliki kemampuan mengubah timah, besi, merkuri atau tembaga menjadi emas.

"Philosophic mercury diyakini sebagai zat yang dapat digunakan untuk memecah logam menjadi bagian-bagian penyusunnya," ujar James Voelkel, kurator CHF, kepada Chemistry World.

Ide dari pemecahan logam menjadi logam lain adalah ketika logam itu dipecah lalu disusun ulang, maka akan mampu membuat logam yang berbeda. Outline yang seluruhnya ditulis dalam bahasa latin. Teks tersebut diidentifikasi sebagai salinan dokumen dari ahli Kimia pada abad ke 17 Eirenaeus Philalethes yang digunakan Newton sebagai referensi untuk melakukan percobaan kimia secara mandiri. Nama ini diyakini sebagai nama samaran dari George Starkey, ahli kimia lulusan Harvard.

Menurut laman Chemistry World, versi cetak pertama 'resep' merkuri yang diketahui diterbitkan pada 1678 sehingga Newton bisa menulis salinannya sendiri. Belum jelas apakah Newton pernah benar-benar mencoba resep merkuri filosofis yang dia salin dari Eirenaeus Philalethes. Sebagai informasi, menurut laman Science Alert, selama bertahun-tahun, batu bertuah adalah objek yang paling dicari oleh para ahli kimia di seluruh dunia.

Para ahli kimia mengacu pada disiplin filosofis dan spiritual kuno yang mengombinasikan kimia dengan kerja logam, kedokteran, astronomi dan fisika. Konon, jika para ahli kimia berhasil menyatukan batu bertuah selama abad pertengahan sampai abad ke 17 diyakini tidak hanya memiliki kekuatan untuk memberikan kekayaan besar dari logam dasar tapi bisa memberikan 'umur yang panjang'.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement