REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan dari Synthetic Biology Research Centre, University of Nottingham bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi CHAIN Biotech dan Calysta mencoba menemukan cara baru untuk menghasilkan asam lemak omega-3 nan bergizi.
Hal ini disebabkan omega-3 saat ini sebagian besar bersumber dari minyak ikan, sementara stok ikan di alam semakin berkurang.
Peneliti menggunakan teknologi mikroba menggunakan mikroorganisme untuk memfermentasi gas metana menjadi suplemen omega-3 bergizi. Proyek perdana ini diberi nama polyunsaturated fatty acids (PUFA) yang akan berlangsung selama satu tahun.
Asam lemak omega-3 penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan memelihara kesehatan otak jika digabung dengan berbagai jenis makanan bergizi, nutrisi bayi, hingga produk kesehatan lain. Sumber-sumber alternatif omega-3 perlu ditemukan untuk menjamin stok ikan alam berkelanjutan.
"Kami akan merekayasa mikroba Methanococcus untuk menghasilkan asam lemak tak jenuh ganda dari bahan baku yang jauh lebih murah. Methanococcus lebih berbiaya rendah dan bahan bakunya banyak," kata pemimpin penelitian, Profesor Nigel Minton, dilansir dari Medical News Today, Jumat (20/5).
Calysta adalah perusahaan yang fokus memproduksi protein mikroba untuk pakan ikan dan ternak secara komersial. Protein mikroba sudah digunakan dalam makanan komersial, seperti meningkatkan rasa gurih dan ekstrak ragi.
Perusahaan berbasis di California ini terkenal dengan produknya berupa protein FeedKind yang aman dan berkualitas tinggi dihasilkan dari organisme sel tunggal, menggunakan proses fermentasi proprietary alami.
Produk ini mengganti tepung ikan, minyak ikan, dan protein lainnya sehingga mengurangi dampak eksploitasi besar-besaran pada sumber daya lingkungan.