Rabu 04 Jan 2017 18:18 WIB

BATAN: Thorium Berpotensi Jadi Sumber Daya Pembangkit Listrik

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Winda Destiana Putri
Batan
Batan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terus meneliti proses iradiasi terhadap thorium. Pasalnya senyawa kimia tersebut berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber daya pembangkit listrik.

Kepala Pusat Sains Teknologi dan Akselerator BATAN Yogyakarta, Susilo Widodo mengemukakan, setelah di radiasi thorium dapat berubah menjadi uranium 233. "Seperti yang kita tahu, uranium ini dapat dijadikan sebagai bahan baku di PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)," katanya saat ditemui di Kantor BATAN Yogyakarata, Rabu (4/1).

Namun demikian, Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto menyampaikan, untuk dapat memanfaatkan thorium sebagai bahan pembangkit listrik masih diperlukan kajian yang cukup panjang. Hasil kajian tersebut tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Sebab selain dapat berubah menjadi uranium 233, thorium juga dapat berubah menjadi molibdenum. Di mana senyawa kimia tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan medis seperti diagnosis dan terapi untuk penyakit tertentu. "Indonesia sendiri punya thorium sekitar 130 ribu ton. Angka ini lebih besar dari uranium yang hanya 70 ribu ton," kata Djarot. Namun begitu, angka thorium yang besar belum tentu dapat menghasilkan uranium dalam jumlah yang sama.

Berdasarkan penelitian di Reaktor Kartini Yogyakarta, 0,1 gram thorium dapat menghasilkan uranium sebanyak 20 ppm. Saat ini setidaknya ada dua negara yang sedang fokus dalam pengembangan thorium, yakni India dan Cina.

Meski demikian, Cina berencana akan mengaplikasikan thorium sebagai sumber daya listrik pada 2035. Menurut Djarot, iradiasi terhadap thorium sendiri bukan merupakan teknologi baru. Sejak era 80-an banyak negara yang telah meneliti unsur kimia tersebut.

Akan tetapi, kebanyakan negara maju meninggalkan pengembangan thotium dan lebih fokus pada uranium. Hal tersebut terjadi lantaran thorium tidak dapat dikembangkan sebagai senjata sebagaimana uranium.

Di sisi lain, melimpahnya thorium di Indonesia menjadi potensi unggulan tersendiri bagi negeri ini. "Mungkin India dan Cina beberapa langkah lebih maju dalam mengembangkan thorium, tapi ini bukan berarti kita terlambat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement