REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan sebuah prototipe pembangkit listrik tenaga ombak laut sekaligus berperan sebagai pembatas wilayah yang diberi nama PalaWa. Prototiope tersebut dikembangkan oleh dua mahasiswa Teknik Fisika yaitu Aqidatul Izza Poernama dan Ayrton F Sedjati.
Aqidatul Izza menjelaskan PalaWa merupakan pembangkit listrik tenaga ombak laut yang dapat digunakan untuk menyuplai kebutuhan energi di daerah pesisir yang seringkali belum mendapat jangkauan jaringan listrik. "Dilengkapi dengan sensor gerakan dan kamera pengintai, pembangkit ini dapat digunakan untuk merekam kapal-kapal yang melintas di wilayah perairan Indonesia," papar mahasiswi yang akrab di panggil Izza itu.
PalaWa juga dapat berfungsi sebagai pengganti patok-patok batas wilayah laut Indonesia. Ia menyampaikan, tidak sedikit persoalan muncul akibat patok batas laut yang kurang jelas, hilang, atau rusak.
Maka itu mereka merancang PalaWa sebagai pengganti patok-patok batas wilayah laut agar mudah terlihat. "Dengan desain ini diharapkan setiap kapal yang melintas bisa mengetahui perbatasan wilayah yang dilaluinya," kata Izza.
Inovasi yang dikembangkan kedua mahasiswa ini tidak hanya menjadi soulsi atas permasalahan kedaulatan wilayah Indonesia dan pemanfaatan sumber energi alternatif terbarukan. Namun, inovasi ini juga berhasil menjadi juara I pada ajang Maritime Youth Competition belum lama ini.