Ahad 04 Jun 2017 19:10 WIB

Minum Teh Bisa Ubah Gen?

Teh
Teh

REPUBLIKA.CO.ID, Perubahan kimia dalam tubuh karena perilaku dan lingkungan diketahui dapat memicu terjadinya epigenetik atau perubahan ekspresi genetika. Minum teh diketahui sebagai salah satu kebiasaan yang dapat memicu terjadinya perubahan epigenetik.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan pada Human Molecular Genetics, kebiasaan minum teh pada wanita berkaitan dengan perubahan epigenetik. Perubahan epigenetik ini dapat mempengaruhi 28 bagian gen berbeda yang diketahui berinteraksi dengan kanker atau metabolisme estrogen.

Dalam studi, tim peneliti melakukan analisa terhadap lebih dari tiga ribu sampel DNA orang dewasa dari berbagai area Eropa. Tim peneliti juga menganalisa gaya hidup dan pola makan dari tiap peserta penelitian. Salah satunya mengenai seberapa sering para peserta meminum teh atau kopi. Akan tetapi, peserta tidak memberikan informasi mengenai jenis teh yang diminum secara rutin.

"Meski begitu, kami tahu bahwa pada tiap negara yang berpartisi, sebagian besar orang-orangnya minum teh hitam," ungkap peneliti Weronica Ek dari departemen imunologi, genetika dan patologi di Uppsala University seperti dilansir Time.

Perubahan epigenetik karena kebiasaan minum teh ini dinilai berkaitan dengan manfaat kesehatan yang menurunkan risiko kanker. Meski belum benar-benar pasti, beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa konsumsi teh memainkan peran dalam menekan pertumbuhan tumor, menurunkan inflamasi serta menurunkan kadar estrogen pada wanita.

"Perubahan epigenetik ini mungkin saja merupakan salah satu mekanisme di balik efek-efek kesehatan yang telah dilaporkan," jelas Ek.

Perubahan epigenetik karena kebiasaan meminum teh hanya ditemukan pada wanita. Tak adanya perubahan pada pria dinilai tim peneliti berkaitan dengan hormon estrogen.

Di sisi lain, kebiasaan konsumsi kopi tidak berkaitan dengan perubahan epigenetik. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kedua minuman ini memiliki efek berbeda dalam tubuh meski sama-sama kaya akan antioksidan dan memiliki manfaat kesehatan untuk tubuh.

Ek mengatakan perbedaan dampak kesehatan yang diberikan teh dan kopi tak lepas dari berbagai faktor lain. Salah satunya, orang yang rutin meminum kopi biasanya juga merokok lebih banyak dibandingkan orang yang gemar meminum teh.

"Yang pada akhrinya akan membuat peminum teh terlihat lebih sehat dibandingkan peminum kopi jika kebiasaan merokok tidak disesuaikan (dalam penelitian) dengan cara yang tepat," lanjut Ek.

Ek mengatakan adanya perubahan epigenetik karena kebiasaan minum teh merupakan temuan yang menarik. Temuan ini dinilai Ek dapat memberi wawasan baru terkait bagaimana zat-zat dalam teh mempengaruhi kesehatan. Meski begitu, hasil penelitian ini tidak membuat Ek serta-merta menyarankan masyarakat untuk meninggalkan kopi dan memilih teh.

"Tapi untuk sekarang, saya akan merekomendasikan orang-orang untuk meminum minuman yang mereka sukai (baik itu teh atau kopi)," terang Ek.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement