Selasa 06 Feb 2018 05:31 WIB

Wow Ilmuwan Sukses di Percobaan Menumbuhkan Telinga

Kelima anak tersebut punya telinga yang ditumbuhkan dari sel tubuh mereka sendiri.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Telinga buatan. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Telinga buatan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lima orang anak di Cina baru saja memperoleh 'telinga baru' hasil dari rekayasa jaringan yang dilakukan oleh ilmuwan. Kelima anak tersebut kini punya telinga yang ditumbuhkan dari sel tubuh mereka sendiri. Keberhasilan ini menandai kesuksesan menumbuhkan telinga pada manusia untuk pertama kalinya di dunia.

Dilansir dari Science Alert, kelima anak yang berusia enam hingga sembilan tahun tersebut menderita microtia. Microtia adalah kelainan bawaan yang menyebabkan terbentuknya telinga luar yang kecil atau abnormal. Di sejumlah negara, microtia menjangkiti oleh 17,4 anak dari 10 ribu kelahiran.

Untuk mengatasinya, kelompok ilmuwan di Cina yang terdiri atas ahli jaringan dan dokter bedah plastik mencoba mengambil sel kartilase yang bernama kondrokites. Sel yang diambil adalah sel yang berasal dari telinga yang tidak mengalami microtia. Dari sel tersebut, mereka mencoba menumbuhkan telinga baru lewat proses kultur jaringan.

"Hasilnya menunjukkan terobosan baru yang signifikan. Dengan teknik jaringan yang tepat dan operasi plastik, anak dengan microtia dapat memperoleh telinga dengan ukuran normal," demikian paparan yang dimuat di laman jurnal ebiomedicine.

Dengan bantuan tomografi terkomputerisasi atau CT scan dari telinga yang sehat ilmuwan membuat sebuah cetakan telinga normal. Di cetakan itulah nantinya telinga baru akan tumbuh. Keberhasilan memanfaatkan sel telinga berarti menyingkirkan penggunaan material artifisial.

Setelah telinga baru sudah tumbuh di dalam cetakan, dokter akan memasangkan ke anak lewat prosedur bedah plastik. Teknik biologis itu sebenarnya sudah diteliti dan dikembangkan sejak beberapa tahun silam. Namun inilah pertama kalinya percobaan pada manusia berjalan sukses.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement