REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Munculnya teknologi layar sentuh dianggap mengancam kemampuan anak-anak menulis menggunakan pensil. Tulisan tangan mengalami penurunan, baik dalam kegiatan sehari-hari hingga pendidikan.
Sally Payne, seorang Pediatric Ocupational Terapist dari Heart of England Foundation menemukan fakta baru terkait hal tersebut. Dilansir melalui Science Alert, anak-anak masa kini tidak lagi memiliki ketangkasan yang sama dalam menulis seperti generasi 10 tahun lalu. "Mereka kami beri pensil, namun mereka tidak kuat menahannya untuk menulis," kaya Sally. Anak-anak tersebut kehilangan kemampuan gerak mendasar.
Sally menjelaskan, menulis tangan memerlukan kemampuan otot tangan yang berbeda dengan gerakan menggesek dan mengetuk. Gerakan menulis jauh berbeda dari dua aktivitas pada layar sentuh. Pada 1996 lalu, sebuah penelitian menyebutkan memgenai perbedaan cara memegang pensil saat menulis. Namun perbedaan tersebut tidak berpengaruh terhadap kecepatan dan ketelitian dalam menulis.
Kemudian dalam sebuah studi 2012 lalu, 120 siswa kelas empat Sekolah Dasar (SD) mengatakan bahwa memegang pensil tidak menjadi pilihan yang baik. Meski demikian, beberapa pendapat psikolog anak justru berbeda. Layar sentuh bukan masalah terhadap gerakan menulis. Kurangnya keterampilan menulis pada anak disebabkan kemampuan menulis tiap individu berbeda-beda. Hingga saat ini belum ada penelitian yang benar-benar menyimpulkan pengaruh layar sentuh terhadap kemampuan menulis anak.