REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sekelompok peneliti di Cina mengungkapkan sebuah desain jet hipersonik yang mereka klaim bisa menerbangkan penumpang dari New York ke Cina atau sebaliknya hanya dalam waktu dua jam. Sampai saat ini jarak tempuh kedua kota beda benua itu adalah 13 jam penerbangan.
Peneliti ini berasal dari Chinese Academy of Sciences. Mereka membahas rincian pesawat bersayap empat dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Physics, Mechanics, and Astronomy. Pesawat terbang hipersonik yang mereka sebut I Plane ini dapat terbang lima kali lebih cepat dari pesawat biasa, atau 6.000 kilometer (Km) per jam.
"Perjalanan Beijing-New York cukup ditempuh hitungan jam dengan kecepatan hipersonik," tulis Kepala Peneliti, Cui Kai, dilansir dari Travel and Leisure, Kamis (8/3).
A CAS research team, which is also involved in the PRC’s hypersonic weapons program, stated in an article for “Physics, Mechanics and Astronomy,” published by Science China Press, that their “I-plane” design could reach New York from Beijing in 2 hours.https://t.co/txWd7GJ0mB pic.twitter.com/LMuYgzftGm
— Ian Burns McCaslin (@IBMcCaslin) February 22, 2018
Para peneliti ini mengatakan mereka baru saja menguji model sayap berlapis di terowongan angin. Hasilnya, pesawat ini bisa mencapai kecepatan hingga 8.600 Km per jam.
Konsep ini mungkin baru sebatas desain, namun impian perjalanan hipersonik begitu menarik banyak perusahaan penerbangan beberapa waktu terakhir. Boeing dan Locheed Martin sebelumnya sudah mengumumkan rencana pengembangan pesawat hipersonik, sementara perusahaan Boom Technology juga tengah bereksperimen dengan jet supersonik yang akan memangkas separuh waktu perjalanan. Perusahaan yang bermitra dengan Branson ini mengklaim bisa mengangkut penumpang dari New York ke London hanya dalam waktu 3,5 jam atau 2,6 kali lebih cepat dari waktu normal saat ini.