REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seekor paus sperma terdampar di pantai selatan Spanyol dan mati pada Februari lalu. Setelah diautopsi, para peneliti menemukan salah satu sebabnya adalah sampah plastik yang ditelan paus tersebut.
Para peneliti menemukan 30 kilogram sampah plastik dalam perut dan usus paus muda itu. Otoritas setempat melaporkan, sampah plastik itu termasuk kresek, tali plastik, dan tali sabut. Dalam foto yang diunggah sebuah lembaga konservasi regional, Espacios Naturales Mur, terlihat jelas sampah plastik apa saja yang ditelan si paus malang, demikian dilansir Live Science pekan ini.
Paus muda sepanjang 10 meter itu mati di Pantai Cabo de Palos dekat Murcia, Spanyol pada 27 Februari lalu. Para peneliti dari El Valle Wildlife Recovery Center kemudian melakukan autopsi dan menyimpulkan paus itu mati karena infeksi abdomen yang disebut peritonitis.
Sederhananya, si paus tak bisa memuntahkan plastik yang terlalu banyak ia telan. Itu membuat saluran pencernaannya tersumbat dan menimbulkan infeksi.
Kejadian itu juga memicu Pemerintah Daerah Muecia mengampanyekan kesadaran menahan penggunaan plastik. Mereka juga menggelar aksi bersih-bersih di 11 pantai dan 19 forum diskusi publik soal sampah.
Direktur Jenderal Lingkungan Pemerintah Daerah Murcia, Consuelo Rosauro mengatakan plastik di laut dan samudera adalah ancaman terbesar bagi kehidupan liar di dunia. ''Ini bukan persoalan biasa bagi Murcia dan harus ada aksi nyata bersama di semua level,'' kata Rosauro.
Peristiwa itu jadi contoh dampak serius sampah plastik buangan manusia di laut terhadap makhluk hidup lainnya. Para ilmuwan memprediksi sekitar lima juta unit plastik di laut saat ini dan puluhan ton terus masuk ke laut tiap tahun.
Dalam studi terbaru dalam jurnal Scientific Reports, diprediksi ada lebih dari 87 ribu ton sampah plastik yang mengambang di Great Pacific Garbage Patch. Bila dibentangkan, jumlah sampah itu tiga kali lebih besar dari luas Prancis.
Temuan sampah plastik pada paus ini bukan yang pertama. Burung, ikan, penyu, dan bahkan krustase di Palung Mariana pun pernah ada yang kedapatan mati karena menelan sampah plastik.