Kamis 10 Jan 2019 18:53 WIB

Kutub Magnet Bumi Sedang Bergeser Cepat, Apa Dampaknya?

Perubahan World Magnetic Model bisa mempengaruhi seluruh navigasi modern

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kutub Utara
Kutub Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kutub magnet utara Bumi terlihat semakin menjauh dari Kanada menuju ke arah Siberia. Pergerakan ini dipengaruhi oleh cairan logam pada inti bumi yang terus bergerak.

Ahli mengungkapkan bahwa pergeseran kutub magnet utara bumi ini bergerak dengan sangat cepat. Saking cepatnya, ahli geomagnetisme bahkan perlu memperbarui World Magnetic Model yang belum lama ini sudah diperbarui.

World Magnetic Model merupakan gambaran medan magnetik di bumi. World Magnetic Model kerap digunakan sebagai dasar dari semua navigasi modern saat ini, mulai dari sistem yang mengarahkan kapal di laut hingga Google Maps.

Model terbaru dari World Magnetic Model dikeluarkan pada 2015 lalu dan seharusnya bisa terus digunakan hingga 2020. Akan tetapi, pergerakan medan magnetik yang cepat memaksa para ahli untuk memperbaiki World Magnetic Model lebih cepat dari seharusnya.

"Kekeliruan terus meningkat sepanjang waktu," papar Ahli Geomagnetik University of Colorado Boulder Arnaud Chulliat seperti dilansir Nature.

Masalah pada World Magnetic Model pertama kali disadari pada awal 2018. Tim peneliti dari NOAA dan British Geological Survey di Edinburgh kala itu sedang melakukan pengecekan tahunan. Pengecekan tahunan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kemampuan World Magnetic Model dalam menangkap semua variasi medan magnetik di Bumi.

Hasilnya, tim peneliti menemukan bahwa World Magnetic Model menunjukkan data yang sangat tidak akurat. Ketidakakuratan ini bahkan melebihi batas yang dimaklumi untuk kekeliruan navigasi.

"Itu merupakan situasi menarik yang kami hadapi, apa yang terjadi?" ungkap Chulliat.

Menurut tim peneliti, kutub magnet utara Bumi bergerak ke arah yang tidak terprediksi sebelumnya. Pergeseran kutub magnet utara Bumi tercatat bertambah cepat pada pertengahan 1990-an. Saat itu, kecepatan pergeseran kutub magnet utara Bumi tercatat berubah dari 15 kilometer per tahun menjadi 55 kilometer per tahun.

Sebagai perbandingan, pada 1831 lokasi kutub magnet utara Bumi tercatat berada di Samudera Arktik dekat Kanada. Namun pada 2018, kutub magnet utara Bumi sudah melewati International Date Line menuju Eastern Hemisphere. Saat ini pergerakan kutub magnet utara Bumi terlihat mendekati Siberia.

Kekeliruan pada World Magnetic Model paling banyak ditemukan pada tempat-tempat di mana medan magnetik berubah cepat seperti Kutub Utara. "Fakta bahwa kutub magnet utara Bumi bergerak cepat membuat area ini lebih rentan terhadap kekeliruan besar," papar Chulliat

Untuk memperbaiki World Magnetic Model, Chulliat dan tim memasukkan data-data terkini dari tiga tahun terakhir. Salah satunya adalah data mengenai dorongan geomagnetik yang terjadi pada 2016 lalu.

Menurut Chulliat, pembaruan data ini akan membuat World Magnetic Model menjadi akurat kembali. Setidaknya akurasi ini dapat bertahan lama hingga jadwal pembaruan pada 2020 mendatang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement