Sabtu 05 Oct 2019 15:22 WIB

Video Gim Tingkatkan Bakat Sosial Pada Anak Autis?

Permainan video ini memfasilitasi interaksi sosial untuk anak-anak autis.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Esthi Maharani
Seorang anak berkebutuhan khusus (autis) mendapat terapi
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Seorang anak berkebutuhan khusus (autis) mendapat terapi

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA-- Seorang peneliti dari Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi (DTIC) di Universitat Pompeu Fabra Barcelona telah mengembangkan permainan video yang memunculkan interaksi seluruh tubuh. Permainan video ini memfasilitasi interaksi sosial untuk anak-anak autis.

Penelitian ini dipublikasikan secara daring di Research in Autism Spectrum Disorders. 15 anak berusia empat hingga enam tahun yang didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme berpartisipasi dalam empat sesi bermain Pico's Adventure. Mereka juga bermain dengan mainan tradisional, seperti bola, boneka, kereta dan lain-lain.

Bekerja sama dengan para peneliti dari Rumah Sakit Sant Joan de Deu dan Rumah Sakit Universitas Mutua Terrassa, pencipta Pico's Adventure, Narcis Pares menganalisis perilaku anak-anak saat mereka bermain. Studi observasional ini membandingkan interaksi sosial yang dihasilkan oleh video game dengan aktivitas-aktivitas lain dari sesi tersebut.

"Studi eksperimental pertama terbukti efektif sebagai pelengkap terapi konvensional," ujar Pares, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Sabtu (5/10).

Pares mengungkapkan sejak itu Pico's Adventure telah menjadi tolak ukur penting dalam pencarian alat berbasis TIK untuk mempromosikan perilaku sosial pada anak-anak dengan ASD.

 

Dalam penelitian tersebut, permainan video terbukti lebih efektif dalam meningkatkan ekspresi gestur anak-anak, terutama dalam mengurangi gerakan berulang yang sering terjadi pada gangguan spektrum autisme.

Para peneliti juga mencatat interaksi sosial yang lebih besar selama Pico's Adventure daripada dalam permainan gratis.

Studi menyarankan video game dapat dianggap alat yang cocok untuk menumbuhkan perilaku sosial dan juga berguna sebagai pelengkap untuk perawatan tradisional. Namun Pares mengungkapkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan data yang mendukung hipotesis

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement