REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pakar Vulkanologi dan Geothermal Universitas Brawijaya, Malang, Prof Sukir Maryanto mengemukakan bahwa sekitar 40 persen dari seluruh potensi geothermal dunia ada di Indonesia. Sekitar 80 persen dari 40 persen geothermal yang ada di Tanah Air ini merupakan volcanohosted geothermal (VHG)
"Ini geothermal yang berasosiasi dengan gunung api, sehingga perlu dieksplorasi dan dimonitor untuk keperluan mitigasi bencananya agar pemanfaatan energi geothermalnya menjadi lebih terjamin keamanan dan keberlanjutannya," kata Prof Sukir di Malang, belum lama ini.
Menurut dia, berbagai metode geofisika, metode town watching, dan pengembangan sistem pemantauan pada daerah VHG telah dan akan terus dilakukan dalam eksplorasi dan pemantauan VHG. Hal ini terus dilakukan sebagai langkah mitigasi bencana.
"Harapan kami, bidang ilmu serta institusi maupun instansi lainnya bisa berkolaborasi untuk pengembangan volcano hosted geothermal dengan peningkatan skala, baik spasial, temporal maupun kemanfaatannya untuk diaplikasikan secara luas dan mempunyai dampak nilai ekonomi, sosial, iptek, budaya dan ketahanan energi serta lingkungan yang harmoni," katanya.