REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa paling tidak biasa, yakni transit perjalanan Planet Merkurius melintasi cakram matahari terjadi pada Senin (11/11). Kejadian itu akan menjadi yang keempat dari 14 transit Merkurius yang akan terjadi selama abad ke-21.

Dilansir dari Space, sayangnya transit ini tidak akan terlihat dari Asia Tengah dan Timur, Jepang, Indonesia, dan Australia. Transit akan terlihat secara luas dari sebagian besar Bumi, termasuk Amerika, Samudra Atlantik dan Pasifik, Selandia Baru, Eropa, Afrika, dan Asia Barat.

Pusat Sains Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Rhorom Priyatikanto mengatakan, masyarakat Indonesia tetap dapat menyaksikan peristiwa langka itu. Namun, tentunya dengan adanya jaringan internet.

"Transit Merkurius nanti terjadi pukul 19.00 WIB sampai 01.00 dini hari, ketika Matahari ada di atas ufuk. Tidak mungkin terlihat langsung di Indonesia, tapi jaringan internet bisa menembusnya," kata Rhorom.

Ia mengatakan, ada beberapa observatorium di dunia yang mengadakan live streaming peristiwa Matahari, Merkurius, dan Bumi sejajar tersebut. Misalnya, Instituto de Astrofisica de Canarias https://www.iac.es/en.

Tak hanya itu, NASA khusus memberikan link https://mercurytransit.gsfc.nasa.gov yang menyiarkan fenomena ini. Hal ini dilakukan NASA agar semua masyarakat di berbagai belahan Bumi dapat mengikuti peristiwa langka tersebut.

Jadi, sebaiknya jangan lewatkan waktu untuk menyaksikan fenomena yang langka ini. Sebab, Transit Merkurius hanya akan terjadi pada interval 13 tahun dan 33 tahun, saat Merkurius dan Bumi kembali hampir bersamaan ke titik yang sama dalam orbitnya masing-masing.

Ikuti Whatsapp Channel Republika