REPUBLIKA.CO.ID, GUMUSHANE --- Sebuah danau berusia 12 ribu tahun di Provinsi Gumushane, Turki Utara dikeringkan. Hal ini dilakukan setelah tim pemburu harta karun berupaya melakukan penggalian untuk mencari benda bersejarah.
Danau yang dikenal sebagai Danau Dipsiz berada 50 kilometer dari pusat kota yang juga berdekatan dengan desa Dumanli di dataran Taskopru. Danau Dipsiz dikeringkan setelah dua orang pencari benda purbakala mengajukan permohonan pada Gubernur Gumushane untuk melakukan penggalian.
Gubernur dan Direktorat Kebudayaan dan Pariwisata Gumushane pun memberikan izin untuk penggalian yang kontroversial yakni untuk mencari emas di danau kuno itu. Penggalian pun dilakukan di bawah pengawasan aparat keamanan setempat.
Aparat pun tak mengizinkan warga untuk mendekati lokasi tersebut. Namun setelah empat hari melakukan penggalian, para pemburu harta karun kuno itu tak bisa menemukan emas.
Para pemburu harta Karun itu diduga berupaya menemukan peninggalan Legiun Apollinaris ke-15 (Legion XV Apollinaris), yang merupakan salah satu dari empat unit militer terbesar kekaisaran Romawi di Asia kecil. Legiun itu ditempatkan di daerah itu sekitar 134 tahun.
Dalam sebuah pernyataan, kantor gubernur Gumushane mengakui memberikan izin penggalian kepada tim tersebut. Situs penggalian pun dikembalikan seperti semula setelah penggalian berlangsung selama empat hari.
"Tak ada aset budaya yang ditemukan di daerah itu selama penggalian harta Karun," dalam pernyataan kantor Gubernur Gumushane seperti dilansir Daily Sabah pada Sabtu (16/11).
Pernyataan gubernur Gumushane pun menuai kritikan lantaran mengesahkan penggalian itu. Sejumlah foto menunjukan bahwa danau itu sepenuhnya telah dikeringkan, meski Gubernur mengklaim bahwa area danau telah dikembalikan seperti semula.