REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA—Keberadaan air di planet Mars terus didalami. Baru-baru ini, astronaut Badan Antariksa AS (NASA) pun mendapati adanya endapan air es di planet merah tersebut. Bahkan, keberadaan endapan air es itu pun cukup dekat dengan permukaan planet Mars.
Dilansir dari Dailymail pada Jumat (13/12), keberadaan endapan air es itu hanya satu inchi dibawah permukaan planet Mars. Untuk mencapainya, astronaut pun dapat menggali permukaan Mars dengan sekop.
Temuan itu diyakinkan oleh partikel-partikel yang dihimpun oleh pesawat Phoenix. Partikel yang diperoleh dari permukaan Marian itu kemudian di analisis dan menunjukan bahwa partikel itu mengandung endapan air es.
Sensor panas dalam Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) pun mendeteksi adanya kantong es di Mars karena adanya perubahan temperatur di permukaan Mars.
Pimpinan penelitian dari NASA Jet Propulsion Laboratory, Sylvain Piqueux mengatakan, NASA terus mendalami keberadaan air es di Mars. “Hal ini berkaitan dengan titik pendaratan astronot karena keberadaan air dapat digunakan sebagai air minum,” kata Sylvain Piqueux.
Untuk melakukan penelitian ini, NASA pun melibatkan Mars Climate Sounder and the Thermal Emission Imaging System (THEMIS). Dengan device itu, maka partikel air pun kian mudah terdeteksi.
Untuk sementara ini, bagian utara Mars dinilai jadi lokasi paling pas untuk misi pendaratan. Di lokasinyang disebut dengan Arcadia Planitia itu, partikel air diduga terdapat air dalam kedalaman 30 sentimeter di bawah permukaan Mars.
Ilmuan sendiri pertama kali meyakini adanya air di Mars adalah pada tahun 2000. Saat itu, Nasa Mars Global Surveyor menemukan adanya selokan yang dinilai terbentuk karena aliran air. Saat ini, permukaan Mars merupan permukaan yang berbatu dan tandus. Sejumlah temuan masih terus didalami untuk membuktikan apakah benar terdapat air di planet tersebut.