Ahad 22 Dec 2019 17:09 WIB

Studi Temukan Fakta Baru tentang Matahari

Aliran rotasi di matahari 10 hingga 20 kali lebih besar dari perkiraan.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Matahari (Illustrasi)
Matahari (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LANSING — Selama ini, berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai matahari belum dapat mengungkapkan dengan jelas sejumlah hal lebih dalam. Tidak ada yang bisa melihat lebih dekat dalam inti korona bagian dari tata surya itu. Namun, studi terbaru yang dilakukan sekelompok peneliti dari University of Michigan, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan fakta terbaru yang cukup mengejutkan.

Dilansir Trenditech, peneliti memainkan peran penting dalam misi Parker Solar Probe NASA. Pada Agustus 2018, pesawat ruang angkasa diluncurkan dengan harapan dapat mencapai jawaban atas dua pertanyaan mendasar.

Baca Juga

Pertanyaan pertama adalah mengapa suhu korona meningkat semakin jauh Anda bergerak dari permukaan? Kedua, apa yang menyebabkan angin matahari memancar dari korona yang melaju?

Menurut Justin Kasper, profesor dari ilmu dan teknik iklim dan ruang angkasa di University of Michigan pengamatan ini secara fundamental akan mengubah pemahaman mengenai matahari, serta solar wind, dan kemampuan untuk meramalkan cuaca di luar angkasa. Temuan ini mengungkapkan bahwa dampak rotasi matahari terhadap angin jauh lebih besar dari apa yang disadari sebelumnya.

“Sangat mengejutkan bagi kami, ketika mendekati matahari, kami telah mendeteksi aliran rotasi besar, 10 hingga 20 kali lebih besar dari prediksi model standar matahari," kata Kasper.

Fakta itu juga mengartikan bahwa peneliti kehilangan sesuatu yang mendasar mengenai matahari, serta bagaimana solar wind atau angin matahari dapat lolos. Angin matahari adalah partikel bermuatan yang mengalir keluar dari matahari serta bintang lainnya ke segala arah.

Angin matahari sebagian besar terdiri dari proton dan elektron bebas (plasma) dengan energi sekitar 1 keV (kilo-elektron-volt).  Selain itu, bagian lain dari misi penelitian kali ini adalah mengenai medan magnet matahari, yang ternyata juga menunjukkan hasil setara.

Angin matahari mengandung osilasi magnetik yang disebut Alfven waves atau gelombang Alfven. Sebelumnya, gelombang ini diyakini adalah sisa-sisa dari sumber panasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement