Selasa 18 Feb 2020 23:32 WIB

Ilmuwan Temukan Teknik Masak Bangsa Aborigin

Ilmuwan menemukan sisa tanaman hangus dari situs berusia 65 ribu tahun di Australia.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Situs arkeologi Madjedbebe di Australia.
Foto: sci news.com
Situs arkeologi Madjedbebe di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND-- Para peneliti dari University of Queensland mengungkapkan orang pertama di Australia (Aborigin) mengonsumsi berbagai macam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan makanan nabati lainnya. Makanan tersebut di antaranya memerlukan pengetahuan yang cukup dan banyak waktu untuk mempersiapkannya.

Analisa tersebut didapat dari sisa-sisa tanaman hangus dari sebuah situs yang berusia 65 ribu tahun yang lalu.  Situs arkeologi Madjedbebe adalah tempat perlindungan berbatu pasir di barat Arnhem Land.

Baca Juga

Ini memberikan bukti paling awal terkait makanan nabati yang dikonsumsi manusia di luar Afrika dan Timur Tengah. Temuan ini juga menceritakan kisah penting soal diet orang-orang Aborigin.

Sisa tanaman bertahan sebagai akibat dari pembakaran di perapian memasak kuno. Para peneliti memulihkan sisa-sisa ini menggunakan metode sederhana, namun efektif.

"Dengan merendam sampel dalam air, potongan arang ringan mengapung dan terpisah dengan mudah dari sedimen berpasir yang lebih berat," ujar mereka, seperti yang dilansir di The Conversation, Selasa (18/2).

Di antara sisa-sisa tanaman hangus, terdapat kulit kacang, kulit dan bagian berserta dari umbi-umbian dan potongan-potongan batang pohon palem. Ini adalah sisa makanan yang dibuang, dimasak dan dibagikan di gua batu puluhan ribu tahun yang lalu.

Dengan bantuan rekan penelitian, May Nango dan Djaykuk Djandjomerr, S. Anna  Florin, Andrew Fairbairn dan Chris Clarkson mengidentifikasi tanaman modern yang dimakan di Madjedbebe. Mereka juga menemukan teknik memasak yang diperlukan agar bisa dimakan.

Beberapa makanan, seperti buah-buahan membutuhkan pemrosesan minimal. Tetapi yang lain, seperti sejenis ubi yang tebal perlu dimasak, dibilas atau ditumbuk sebelum dimakan. Beberapa teknik persiapan ini dapat memakan waktu hingga beberapa hari.

"Kami memperlajari sisa-sisa tanaman hangus di bawah mikroskop, mengidentifikasi mereka dengan mencocokan antara fitur dan spesimen tanaman modern," kata mereka.

Dengan menggunakan teknik ini kami mengidentifikasi beberapa buah dan kacang-kacangan, termasuk plum (Buchanania sp, Persoonia falcata, Terminalia sp) serta kanarium (Canarium australinum) dan kacang pandan (Pandanus spiralis). Kemudian ada tiga jenis akar dan umbi, termasuk spesies yang tumbuh di perairan dan dua jenis batang palem.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement