Selasa 25 Feb 2020 19:19 WIB

Ilmuwan Sebut Gempa di Mars Mirip Seperti Gempa di Bulan

Temuan gempa di Mars menunjukkan Mars ternyata memiliki sedikit kesamaan dengan Bumi.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Foto: NASA
Mars

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- InSight, misi pendarat tak berawak Mars dari Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA mendeteksi adanya lebih dari 20 gempa terjadi di planet merah itu. Gempa di Mars ternyata lebih mirip dengan gempa yang ada di Bulan ketimbang Bumi.

Para peneliti terkejut menemukan bahwa gempa itu mirip dengan gempa yang terjadi di bulan. Ini juga menunjukkan kerak di Mars yang lebih kering dan pecah daripada yang diperkirakan.

Baca Juga

Menurut Mark Panning, sesimologi di tim NASA InSight gempa di bulan menumpuk selama beberapa menit, lalu meluruh selama satu jam atau lebih, sehingga terlihat sangat berbeda.

“Alasan mengapa bulan terlihat seperti itu adalah karena permukaan bulan benar-benar kering dan benar-benar pecah. Itu pada dasarnya sudah ada di sana selama miliaran tahun dan terkena meteorit,” ujar Panning.

Panjang gempa Mars tampaknya jatuh di suatu tempat di tengah bulan dan Bumi, sekitar 10 hingga 20 menit. Mars juga tampak sedikit lebih aktif secara gempa dari pada bulan, tetapi jauh lebih sedikit daripada Bumi.

Gelombang seismik Mars juga bergema lebih dari gelombang di Bumi dan lebih mirip dengan gempa bulan. Ini menunjukkan bahwa kerak Mars memiliki lapisan batu yang kasar, kering, dan retak seperti bulan.

Representasi artis di bawah ini menunjukkan bagaimana gelombang seismik dari gempa Mars dapat bergerak melalui interior planet merah. Animasi, yang dibuat oleh seismolog InSight di ETH Zurich, menunjukkan berbagai jenis gelombang yang dipelajari tim InSight.

Gelombang biru adalah pulsa melenting awal yang menyebar dengan cepat dari sumber gempa. Merah mengikuti sebagai hasilnya dan seismolog dapat menggunakan jeda di antara mereka untuk menghitung seberapa jauh sumber gempa itu.

Gelombang panjang merah dan putih yang menyebar di sepanjang sisi animasi adalah gelombang permukaan yang memantul melalui bahan kerak, gema menunjukkan kualitas kerak Mars seperti bulan.

Para peneliti memperkirakan kerak Mars menjadi lebih kering dan rusak daripada Bumi, tetapi tidak sebanyak ini. Sejauh ini, sinyal dari gempa Mars juga terlalu redup untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai struktur internal planet di bawah kerak bumi. Seseorang yang berdiri di Mars tidak akan bisa merasakan alat InSight yang bergetar itu terangkat.

Faktanya, tim seismologis InSight di Zurich harus memperkuat sinyal seismik tersebut dengan faktor 10 juta agar dapat secara akurat mensimulasikan goncangan pada skala gempa bumi. Untuk alasan ini, tim InSight masih menunggu gempa besar yang bergerak melalui inti planet ini.

Di masa depan, Panning ingin melihat sensor dipasang pada setiap benda planet yang mengguncang, terutama Enceladus, bulan Saturnus yang darinya semburan air menyembur keluar. Bahkan lebih baik dari satu seismometerm yaitu seluruh jaringan mereka.

"Seismologi di Bumi hampir seluruhnya dibangun di atas jaringan data. Saya ingin sekali menempatkan seismometer di mana-mana,”  kata Panning.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement