Kamis 27 Feb 2020 13:01 WIB

China Berhasil Identifikasi Kandungan Tanah di Bulan

China berhasil mendarat di sisi terjauh bulan dan mengambil sampel tanah.

Rep: Febryan. A/ Red: Dwi Murdaningsih
Pesawat Chang
Foto: CNSA via ESA
Pesawat Chang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat luar angkasa China berhasil jadi yang pertama mendarat di sisi jauh bulan alias sisi yang tak terlihat dari bumi. Hasilnya, misi yang dilakukan oleh robot itu menemukan bahwa tanah di sisi tersebut kandungannya sama dengan sisi yang tampak dari bumi.

Dilansir Discover Magazine, Kamis (27/2), penemuan ini menjadi bukti lanjut bahwa permukaan bulan ditutupi kotoran halus yang disebut para astronom regolith. Sebab, kamera robot penjelajah Yutu-2 rover kerap tertutup regolith.

Baca Juga

Misi luar angkasa China itu dinamakan Chang'e 4. Pendaratan pesawat Chang'e-4 yang disertai Yutu-2 berhasil mendarat di sisi jauh bulan pada Januari 2019.

Chang'e-4 mendarat di kawah Von Karman, sebuah situs yang terletak di dalam kawah Cekungan Kutub Selatan-Aitken Selatan yang jauh lebih besar.

Aitken adalah kawah terluas, terdalam dan tertua di bulan. Titik ini telah dijadikan target utama bagi para ilmuwan yang ingin mempelajari bagaimana cekungan selebar 1.600 mil terbentuk dan berevolusi selama miliaran tahun.

Yutu-2 sebagai robot penjelajah berhasil mengetahui kandungan tanah di sisi jauh bulan itu lantaran terdapat radar penembus tanah. Jurnal Science Advances, menyebut, permukaan bulan di tempat pendaratan itu ditemukan debu dengan tebal 40 kaki (12 meter).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement