Rabu 16 Jun 2010 03:22 WIB

Tujuh Tahun Berkeliling, Pesawat Luar Angkasa Jepang Pulang dari Misi Asteroid

Percikan udara akibat gesekan Hayabusa dan atmosfer
Foto: NASA
Percikan udara akibat gesekan Hayabusa dan atmosfer

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Pesawat luar angkasa Jepang, Hayabusa, baru tiba kembali dari misi perjalanan tujuh tahun menuju asteroid Itokawa, awal pekan ini. Sebuah kapsul yang diharap membawa bagian dari asteroid ditemukan di kawasan terpencil di Australia, Senin(14/5) lalu.

Misi tanpa awak itu ialah perjalanan pertama mengitari sebuah bentuk planet selain bulan. Bila kapsul tidak kosong, maka menjadi misi pulang kembali dengan sampel untuk keempat kali yang pernah ada.

Kapsul terlepas dari badan pesawat pada pukul 7.30, waktu Jepang pada 13 Juni. Sisa tubuh pesawat pun terbakar secara dramatis seperti ledakan meteor akibat gesekan dengan atmosfir, pada 10:51, namun perisai panas berhasil melindungi kapsul begitu ia kembali memasuki atmosfer bumi.

Kapsul mendarat di Kawasan Terlarang Woomera, Australia, sekitar 450 km barat laut Adelaide dan berhasil ditemukan pada 11.56. Benda itu diterbangkan ke Tokyo, Selasa (15/6), di mana ilmuwan akan membukanya untuk diteliti.

Hayabusa diluncurkan pada 2003 dengan tujuan mendarat di Itokawa, asteroid berbentuk mirip kentang dengan panjang 500 meter yang berjarak jutaan kilometer dari Bumi. Pesawat itu pun berhasil kembali dengan tangki penuh debu asteroid.

Penelitian terhadap materi yang dikandung debu itu bisa memberikan petunjuk tentang asal-usul planet bebatuan seperti Bumi dan Mars serta komposisi angin matahari (solar wind). Misi itu sekaligus dapat membuka jalan untuk misi ulang-alik di masa depan dan celah mendaratkan manusia di sebuah asteroid.

Pesawat tersebut telah mendarat di Itokawa dua kali pada November, 2005. Namun para ilmuwan tidak cukup yakin apakah peluru logam yang seharusnya mengumpulkan sampel benar-benar berfungsi. Hayabusa--dalam bahasa Jepang berarti Elang Falkon, dijadwalkan kembali pulang pada 2007, namun serangkaian insiden kemunduran, termasuk roda kontrol yang rusak, tidak berfungsinya mesin ion dan baterai mengakibatkan pesawat itu kehilangan celah untuk kembali ke orbit bumi hingga tahun ini.

Kapsul tersebut perlud dibersihkan dengan cermat dan menyeluruh serta diuji sebelum isinya diketahui. Proses itu diperkirakan memakan waktu berbulan-bulan. Jika sukses, Hayabusa akan menjadi contoh keempat dari misi pulang yang pernah ada setelah Apollo dengan misi Stardust yang mengumpulkan sampel dari komet Wild 2 dan misi Genesis yang membawa pulang materi matahari.

sumber : Wired
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement