REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Para peneliti memperhitungkan kemungkinan pelepasan gas metana dari dalam perut dinosaurus ke atmosfer ikut menghangatkan planet bumi pada era Mesozoic - waktu geologi dari 250 juta sampai 65 juta tahun lalu.
"Sebuah model matematika sederhana menunjukkan bahwa mikroba yang hidup dalam dinosaurus sauropod menghasilkan cukup metana untuk mempengaruhi iklim Mesozoic," demikian pernyataan peneliti Dave Wilkinson dari Liverpool John Moores University.
"Kalkulasi kami menunjukkan bahwa dinosaurus ini bisa menghasilkan gas metana lebih banyak dari semua sumber gas modern, bahkan gabungan dari sumber gas alami dan buatan manusia," kata Wilkinson seperti dikutip laman Kantor Berita Reuters.
Dinosaurus sauropod menjelajahi wilayah luas di bumi sekitar 150 juta tahun lalu. Dan seperti sapi besar, pencernaan tumbuhannya dibantu mikroba penghasil metana, demikian menurut laporan ilmuwan dalam jurnal Current Biology.
Metana adalah gas rumah kaca dengan potensi memanaskan iklim.
Wilkinson dan mitranya, Graeme Ruxton dari University of St. Andrews, bekerja dengan ahli metana Euan
Nisbet dari University of London membuat perhitungan guna menduga derajat pengaruh emisi gas sauropod dalam menghangatkan atmosfer.
Menurut perhitungan peneliti, dengan beberapa lusin sauropod berukuran sedang dengan berat sekitar 44.000 pound (19,95 metrik ton) di setiap kilometer persegi luasan maka emisi metana global sauropod sekitar 250 juta ton per tahun.