Rabu 25 Jul 2012 06:23 WIB

Pentagon: Itu Salah Rompi, Raptor tak Bikin Pilot Tercekik

Jet tempur F22  Raptor
Jet tempur F22 Raptor

REPUBLIKA.CO.ID, Masalah misterius seputar teknologi yang menyebabkan para pilot F-22 Raptor tercekik di kokpit, menurut Pentagon, sudah ditemukan. Menurut Departemen Pertahanan AS, kesalahan sama sekali bukan pada jet tempur senilai 400 juta dolar tersebut.

Berdasar versi Pentagon, masalah terletak pada katup dalam rompi bertekanan tinggi yang dikenakan pilot saat mereka menerbangkan jet di tempat yang tinggi. Juru bicara Pentagon, George Little, Selasa (24/7) mengatakan, katup itu menekan menekan rompi, sehingga membatasi suplai oksigen bagi para pilot.

Tak terlihat bahwa rompi itu mempengaruhi kualitas udara di dalam Raptor. Katup tersebut akan diganti dan penggunaan kostum standar bagi pilot akan dihentikan sementara.

Sebagai tambahan, Angkatan Udara memutuskan memindahkan saringan yang ditempatkan di pesawat tersebut sebagai pengetes kualitas oksigen. Ironisnya, filter itu malah membatasi suplay oksigen untuk pilot. Lagi pula, kata Little, hasil dari filter menyatakan tidak ada kontaminasi oksigen dalam kokpit.

Sebelumnya, AU secara bertahap memarkir jet siluman primernya dari percobaan penerbangan akibat fenomena insiden hipoksia, istilah untuk menyebut masalah terkait pasokan oksigen dalam kokpit.

Selama beberapa periode waktu yang tak disebutkan, F-22 bakal dicoba lagi untuk diterbangkan dan tak dibatasi dalam misi jarak tempuh pendek namun tetap dengan ketinggian rendah dekat pangkalan udara. Satu jadwal terbang telah disiapkan, kata Little, yakni penerbangan skuadron F-22 di atas Pasifik ke Pangkalan Angkatan Udara Kadena, Jepang dalam 'ketinggian rendah'

Saat ditanya mengapa masalah oksigen itu tak ditemukan di awal-awal, Jendral Norton Schwartz, pensiunan AU yang pernah menjabat kepala staf bertukas "Ini pesawat yang unik. Ada banyak aspek dari pandangan psikologis para penerbang yang tidak dipahami cukup baik."

sumber : Wired
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement