REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Teknologi peralatan kedokteran kini semakin canggih melakukan penanganan terhadap pasien, terutama dalam melakukan operasi, bahkan bekas sayatan pada kulit akan tanpa bekas.
"Saat ini peralatan kedokteran semakin canggih dan didukung dengan para dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu," kata dokter special interest in fertiloscopy Mount Elizabeth Novena Specialist Center Singapura, Dr Law Wei Seng pada seminar kesehatan yang digelar DPD IWAPI Bali di Sanur, Kota Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan saat ini pihaknya sudah banyak menangani pasien dari Indonesia, termasuk dari Bali. Mereka yang datang sebagian besar menderita keluhan pada kandungan, seperti penyakit kista, miom dan penyakit dalam lainnya.
"Pasien yang datang ke rumah sakit tersebut akan merasakan kenyamanan, karena pelayanan ditangani oleh para medis dan dokter profesional serta dibantu dengan peralatan kedokteran yang canggih," kata Law Wei Seng didampingi Menager Pakway Hospitals Singapure, Ken Ng.
Ia menjelaskan pasien yang melakukan tindakan operasi di rumah sakit tersebut memerlukan waktu yang tidak lama, bahkan hanya semalam pasien dirawat sudah bisa kembali pulang.
"Jadi bila pasien beserta keluarganya berobat ke Mount Elizabeth Novena Specialist Center Singapura, bisa sambil berwisata, karena dekat dengan objek wisata yang terkenal di negeri singa laut itu," katanya.
Sementara itu, Ken Ng mengatakan saat ini kunjungan pasien ke rumah sakit yang dikelola tersebut dari Indonesia cukup banyak, karena mereka bisa sambil berwisata. Sebab penanganan sakit, terlebih sakit ringan hanya memerlukan waktu singkat. Bahkan mereka ada yang sampai tidak harus rawat inap.
"Mereka menjalankan operasi seakan tidak operasi, sebab sayatan pada kulit sangat kecil dan halus. Jika harus pada operasi menggunakan robotik, maka rumah sakit ini paling siap untuk menerapkan peralatan mutakhir tersebut," katanya.
Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bali Ni Wayan Agek Parwati Asih mengatakan seminar kesehatan ibu dan anak tersebut adalah kerja sama dengan RS Mount Elizabeth Novena Specialist Center Singapura.
"Seminar ini adalah program kerja IWAPI bekerja sama dengan rumah sakit di Singapura. Bahkan narasumber juga dari dokter spesialis, sehingga penyampaian materi akan berbobot dan lebih banyak mendapat pengetahuan bagaimana menjaga kesehatan ibu dan anak tersebut," katanya didampingi Ketua Panitia Seminar Kesehatan Ida Ayu Puji Arsini.
Menurut dia, kalangan ibu dan anak di Tanah Air belakangan ini memang sudah maju dan berusaha mencari karier yang lebih baik, namun disatu sisi masalah kesehatan terkadang diabaikan, karena faktor waktu yang cukup sibuk oleh aktivitas rutin sehari-hari.
"Akibatnya ketika sudah merasakan gejala sakit, bahkan sudah parah baru mereka ada keinginan untuk periksa ke dokter. Padahal jika periksa secara rutin maka sakit yang diderita bisa terdeteksi secara dini dan bisa ditanggulangi. Hal inilah mengapa alasan kami menyelenggarakan seminar kesehatan dengan mendatangkan dokter spesialis dalam dari Singapura, dengan harapan peserta mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan tersebut," katanya.