REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring memastikan implementasi long term evolution (LTE) di Indonesia sekitar dua atau tiga tahun lagi. Karena itulah, kehadiran LTE tidak akan menganggu implementasi broadband wireless acces (BWA) yang mengusung teknologo Wimax
''Perkiraan saya paling cepat tahun 2012 baru bisa diimplementasikan secara komersial,'' kata Menkominfo usai meresmikan uji coba teknologi LTE yang dilakukan Telkomsel bersama para vendor teknologi di Jakarta, Senin (21/6). LTE merupakan salah satu evolusi teknologi seluler yang masuk dalam rumpun 4G.
Menurut Tifatul, perlu persiapan yang relatif panjang untuk implementasi LTE, termasuk menyiapkan serangkaian payung hukum. Menteri memberi ilustrasi, proses tender frekuensi untuk LTE sendiri membutuhkan waktu delapan bulan.
Menkominfo mengingatkan sekalipun LTE telah melakukan uji coba dan dinyatakan berhasil, hal ini tidak berarti akan terjadi percepatan implementasi LTE. ''Semua ada prosesnya. Wimax silakan jalan terus, tak perlu cemas. Beberapa hari mendatang akan di launch,'' kata Tifatul.
Keberhasilan Telkomsel melakukn uji coba LTE memang mengundang berbagai spekulasi, salah satu diantaranya adalah tergesernya Wimax sebagai layanan BWA. Juga muncul rumor pemerintah akan membuka peluang masuknya Wimax ieee 802 16 E.
Menkominfo menepis anggapan bahwa pemerintah merubah kebijakan berkenaan dengan Wimax tadi. ''Dulu tendernya 16 D. Implementasinya ya 16 D, bukan 16 E,'' kata Menkominfo. Untuk 16 E, kata Tifatul, bisa saja diintegrasikan pada teknologi LTE.
Wimax, memang akan melangkah dulu, dibandingkan dengan LTE. Untuk Wimax pemerintah mengalokasikan frekuensi 2.3 Ghz untuk mendukung layanan ini. Tender frekuensi Wimax telah ditetapkan pemenangnya. Lantas bagaimana dengan LTE?
Masih belum diketahui persis, frekuensi mana yang akan digunakan untuk layanan berteknologi LTE ini. Berkembang kabar, pemerintah akan mengalokasikan frekuensi 2.6 Ghz untuk mendukung layanan LTE.
Sementara di kalangan operator dan vendor, ada beberapa pilihan frekuensi yang bisa digunakan LTE, antara lain frekuensi 700 Mhz dan 1900 Mhz. Pada uji coba LTE di Jakarta yang didukung teknologi Huawei, Telkomsel menggunakan frekuensi 1900 Mhz.
Telkomsel sendiri bersama dengan empat vendor dan perguruan tinggi tengah melakukan pengkajian mengenai frekuensi dan bandwith yang diperlukan untuk layanan LTE. Teknologi baru ini membutuhkan dukungan bandwith yang besar.