REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diharapkan segera menetapkan frekuensi yang dialokasikan untuk layanan seluler generasi terbaru, long term evolution (LTE).
''Dengan adanya penetapan frekuensi LTE, akan memudahkan operator dalam mempersiapkan implementasi layanan ini kepada masyarakat,'' kata Direktur Network and Services XL, Dian Siswarini. Ia menolak menyebutkan kapan idealnya keputusan ini diambil, apakah tahun ini atau tahun depan.
Dalam pandangan Dian, implementasi LTE memang membutuhkan waktu yang panjang. Ia melukiskan sebelum implementasi, harua ada ekosistem mengenai LTE terlebih dahulu. Sejauh ini, ekosistem LTE sendiri belum terbentuk.
Ihwal penetapan frekuensi untuk LTE, Dian menyatakan bahwa penetapan frekuensi akan menjadi panduan bagi operator dalam menyiapkan LTE. ''Kalau sudah ada penetapan mengenai frekuensi LTE, ini akan memudahkan operator dalam menetapkan teknologi apa yang akan digunakan untuk mendukung layanan itu,'' katanya memberi contoh.
Disisi yang lain, penetapan frekuensi LTE juga akan memberi kemudahan operator saat akan melakukan kajian dan studi banding ke operator lain. Dalam pandangan Dian, operator bisa belajar langsung dari operator lain yang telah mengimplementasikan LTE dengan menggunakan frekuensi yang sama.
Saat ini operator cenderung menunggu, karena belum ada putusan resmi mengenai frekuensi mana yang akan digunakan. Di tingkat global sendiri ada sejumlah varian frekuensi yang digunakan untuk LTE
XL sendiri telah melakukan ujicoba layanan LTE Desember 2010. Pada ujicoba itu, XL melakukan ujicoba layanan berbasis ITE untuk mendeliver data berkecepatan hingga 100 Mbps. Pada ujicoba juga dilakukan siaran langsung program berita televisi secara live, termasuk liputan langsung atas suatu event. Hasil ujicoba sangat memuaskan, sekaligus menjadi media edukasi kepada publik mengenai layanan apa yang bisa dinikmati apabila LTE di diimplentasikan.
Saat ini sejumlah operator global telah mengimplementasikan LTE. Indonesia, tampaknya, masih menunggu momentum tepat untuk implementasi layanan ini, termasuk regulasi mengenai LTE yang masih belum ada.