Senin 17 Oct 2011 15:50 WIB

Paskabayar Lebih Aman dari Aksi Sedot Pulsa?

REPUBLIKA.CO.ID,surabaya--Indosat menilai pelanggan pascabayar lebih aman dari kasus "sedot" pulsa dibandingkan prabayar.

"Apalagi, pembayaran pemakaian telekomunikasi pelanggan pascabayar memang dilakukan pada akhir bulan atau bukan beli pulsa lebih dulu," kata "Marketing, VAS, and Community" PT Indosat Tbk, Mohammad Fahrurrozi, ditemui saat uji coba "Long Term Evolution/LTE", di Surabaya, Senin.

Potensi tersebut, jelas dia, juga dipicu oknum penyedot pulsa di pasar telekomunikasi akan merasa sulit ketika melakukan aksinya kepada para pelanggan pascabayar.

"Kalau aksi tersebut dilaksanakan terhadap pelanggan prabayar justru lebih mudah. Apalagi, mereka sudah memiliki pulsa dalam besaran tertentu," ujarnya.

Namun, saran dia, pelanggan prabayar tidak perlu panik dan memindahkan layanan yang sudah dipilih ke pascabayar. Masyarakat yang memakai layanan prabayar hanya perlu melaporkan tindakan "sedot" pulsa tersebut ke operator telekomunikasi. "Akan tetapi, saat ini di tempat kami total keluhan atau laporan pelanggan sudah mengalami penurunan hampir 400 persen," ucapnya.

Ia mencontohkan, jika awalnya mencapai delapan hingga 10 laporan per hari, tetapi sekarang turun menjadi delapan hingga 10 laporan setiap pekan. Menyikapi kondisi banyaknya kasus "sedot" pulsa, Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Muhammad Budi Setiawan, menambahkan, sampai sekarang pemerintah sudah menyepakati akan menindak "Content Provider/CP" nakal.

"Kalau pelanggan merasa dirugikan dengan adanya tindakan 'sedot' pulsa silakan melakukan pengaduan. Khususnya mereka yang sudah terdaftar di suatu konten dan ada baiknya langsung meminta operator untuk menghentikan," katanya.

Selain itu, lanjut dia, saat ini sudah ada beberapa "CP" yang terkena peringatan meskipun datanya masih dirahasiakan. Bahkan, ada sejumlah "CP" yang namanya masuk daftar hitam.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement