Jumat 23 Dec 2011 19:16 WIB

Indovision Terapkan Tagihan Kumulatif untuk Pelanggan Baru?

Indovision
Indovision

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Promo Indovision dikeluhkan pelanggannya. Alih-alih mendapatkan gratis langganan, pelanggan justru disodori tagihan kumulatif dan tayangan diputus.

Saat melakukan pemasangan, pelanggan dijanjikan gratis berlangganan hingga dua bulan. Untuk pemasangan cukup membayar biaya pemasangan Rp 150 ribu.

Taufik, seorang pelanggan baru Indovision, menyebut pemasangan dilakukan sekitar Oktober. ''Kapan saya menjadi pelanggan dan mendapatkan nomor pelanggan tidak ada pemberitahuan resmi,'' kata Taufik.

Yang ia dapatkan adalah tagihan sebesar Rp 395.800,- melalui Bmail dan SMS. ''Tagihan datang, tapi nomor pelanggan belum,'' katanya. Ia kemudian minta nomor pelanggan melalui SMS dan email ke care centre, tetapi tak mendapat jawaban.

Jawaban baru diberikan melalui Bmail beberapa hari kemudian. Indovision hanya memberikan informasi mengenai nomor pelanggan, tanpa informasi tambahan mengenai periode pembayaran, termasuk rincian tagihan sebagaimana billing statement untuk pelanggan.

Tanggal 14 Desember ia kembali mendapat tagihan melalui SMS juga dari B mail. ''Disitu tertulis tagihan saya sampai 18 Januari 2012. Asumsi saya tanggal 18 Januari 2012 tanggal jatuh tempo pembayaran,'' katanya.

Jumat sore, Taufik mendapat telepon dari Indovision menanyakan tanggapan soal tayangan indovision, juga tanggapan soal paket film dan olahraga. ''Saat itu saya menanyakan kepada petugas Indovision mengapa tagihan saya Rp 395.800, bukankah saya berlangganan paket Galaxy dengan tarif Rp 179 ribu,'' katanya.

Petugas bersangkutan menjelaskan bahwa tagihan dimaksud adalah tagihan tiga bulan yang ditagihkan secara kumulatif. Untuk tagihan berikutnya akan dikenakan Rp 179 ribu per bulan.

Tak berapa lama setelah telepon, tayangan Indovision diputus. Ia berusaha mendapatkan informasi ke call centre. Petugas menyatakan bahwa tayangan diputus karena belum melakukan pembayaran.

Ia tentu saja komplain, karena Indovision tidak memberikan informasi yang memadai mengenai mekanisme pembayaran, termasuk periode pembayaran. ''Ketika saya tanyakan kapan saya secara resmi menjadi pelanggan, disebutkan tanggal 19 November,'' jawaban itu membuatnya semakin binggung.

''Kalau saya jadi pelanggan tanggal 19 November untuk pembayaran dua bulan, kenapa tagihannya menjadi Rp 395.800.'' Taufik mengaku tak mendapatkan penjelasan yang memuaskan. ''Petugas selalu berlindung ada gangguan di sistem mereka,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement