Kamis 28 Jun 2012 08:51 WIB

Pemerintah Diminta Perketat Seleksi Kanal Tambahan 3G

Seorang teknisi sedang melakukan maintenance berkala di Base Tranceiver Stations (BTS) Solar Cell Telkomsel di Pulau Panjang – Serang.
Seorang teknisi sedang melakukan maintenance berkala di Base Tranceiver Stations (BTS) Solar Cell Telkomsel di Pulau Panjang – Serang.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah diminta mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan frekuensi oleh pelaku usaha dengan memperketat seleksi tambahan kanal frekuensi 11-12 seluler generasi ke tiga (3G).

"Pemerintah (Kemenkominfo) harus waspada dalam seleksi blok frekuensi agar tidak dijadikan sebagai alat kompetisi untuk mematikan pesaing di industri telekomunikasi," kata pendiri IndoLTE Forum, Heru Sutadi di Jakarta, Kamis.

Menurut Heru, pemerintah memiliki peran untuk mengantisipasi frekuensi tidak disalahgunakan yakni dengan memperketat seleksi tambahan blok frekuensi dengan melihat rekam jejak selama diberikan hak mengelola sumber daya alam terbatas tersebut.

"Frekuensi merupakan sumber daya alam terbatas, sehingga juga harus dilihat dampak kehadiran pengelola bagi perekonomian. Pelaku usaha hanya diberikan hak mengelola, buka untuk mematikan persaingan di industri," kata Heru.

Ia berpendapat, ketika pemerintah berencana menambah pengelolaan frekuensi hampir dipastikan pelaku usaha yang memiliki dana kuat akan maju meminta tambahan, walau sebenarnya jika dilihat secara teknis belum layak.

"Masalahnya bukan layak atau tidak, tetapi saat ini kepemilikan frekuensi di Indonesia ini belum seimbang. Sehingga dalam tambahan ketiga blok 3G harus dihitung secara tepat rasio antara pelanggan data riil dengan kebutuhan frekuensi, agar transparan," katanya.

Penggagas lain IndoLTE Forum, yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala memprediksi empat operator yang ikut dalam seleki tambahan blok 3G nantinya akan habis-habisan mengingat hanya dua blok yang tersisa.

"Saya mengapresiasi pemerintah memilih pola "beauty contest" ketimbang tender. Bayangkan kalau tender, itu harga bisa naik berlipat-lipat dari penawaran dasar. Negara memang dapat uang banyak, tetapi masyarakat justru terbebani membayar tarif nantinya," kata Kamilov.

Sebelumnya, empat operator sudah menyatakan minat untuk ikut seleksi mendapatkan blok ketiga di frekuensi 3G, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Axis, Hutchison CP Telecommunication (Tri)

Telkomsel memiliki pelanggan data sebanyak 49 juta nomor dari 110 juta penggunanya. Kontribusi pendapatan dari jasa data mencapai 36 persen bagi total omset Telkomsel pada akhir 2011.

Saat ini didukung 45.000 BTS di mana 10.000 di antaranya adalah BTS 3G (NodeB), Telkomsel menargetkan pengguna data pada akhir tahun 2012 berjumlah 67 juta nomor.

Sementara XL Axiata pada tahun 2012 akan membangun Node B sebanyak 4.000 unit, sehingga akan memiliki sekitar hampir 10.000 Node B yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan total BTS mencapai sekitar 32.000 BTS (2G dan 3G).

Hingga akhir 2011 total jumlah pelanggan XL mencapai 46,4 juta nomor dan diperkirakan akan mencapai sekitar 50 juta sampai dengan akhir tahun.

Adapun trafik penggunaan data XL selama tahun tahun lalu mencapai 10,6 pentabyte, diperkirakan bisa melonjak hingga tiga kali lipat pada 2012. XL memiliki sekitar 27 juta pelanggan data pada 2011, sebanyak 7 juta di antaranya adalah pengguna data reguler yang diperkirakan mencapai 14 juta pada akhir 2012.

Sedangkan Axis mengklaim hingga kuartal I 2012 memiliki basis 17 juta pelanggan, yang ditopang oleh 7.500 BTS (2G dan 3G), sementara pelanggan Tri diperkirakan sekitar 16 juta nomor.

Menurut Kamilov, siapapun dari keempat operator ini yang akan memiliki satu blok, untuk tahun pertama akan mengeluarkan dana sekitar Rp 352 miliar ? Rp 480 miliar yang terdiri dari upfront fee dan Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi.

Telkomsel menyatakan siap memborong habis dua blok yang ditawarkan pemerintah, Axis tak segan menggelontorkan dana berapa pun asalkan mendapatkan tambahan blok, sedangkan XL bersikeras mendapatkan tambahan karena kapasitas layanan di 2G sudah penuh

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement