Rabu , 31 May 2017, 12:35 WIB
FITRA Desak Audit Ulang WTP Kemendes
Selasa , 30 May 2017, 10:39 WIB
Fahri Hamzah Jenguk Auditor BPK Tersangka OTT KPK
Selasa , 30 May 2017, 09:37 WIB
Irjen: Status WTP yang Diraih Kementerian ESDM Murni
Senin , 29 May 2017, 13:25 WIB
Suap Kemendes-BPK, Pengamat: WTP tak Relevan Jadi Penilaian
Senin , 29 May 2017, 12:57 WIB
Ini Sosok Plt Irjen Kemendes
Senin , 29 May 2017, 10:47 WIB
BPK: Sistem Pengendalian Internal Kementerian Lemah
Ahad , 28 May 2017, 17:46 WIB
Soal Oknum BPK, Ketua MPR: Tolong Jaga Kepercayaan Rakyat
Ahad , 28 May 2017, 13:42 WIB
Pengamat: Pasal yang Disangkakan untuk Irjen Kemendes Sudah Tepat
Ahad , 28 May 2017, 13:15 WIB
OTT BPK, Pengamat: Pengawas Tangkap Pengawas
Ahad , 28 May 2017, 12:32 WIB
Pengamat: Kasus BPK Perkuat Isu Ada 'Permainan' dalam Opini BPK
Ahad , 28 May 2017, 12:25 WIB
Haryono Umar: Jabatan Irjen Kerap Tutupi Kebobrokan di Kementerian
Ahad , 28 May 2017, 07:21 WIB
Mendes PDT Segera Cari Pengganti Irjen yang Ditangkap KPK
Soal OTT KPK, Ini Tanggapan Ketua BPK
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Moermahadi Soerja Djanegara mengaku bahwa lembaganya sudah memiliki sistem untuk menjaga kualitas pemeriksaan, namun ia pun mengakui bahwa sistem itu belum dapat menghilangkan kolusi. "Kasus ini pembelajaran buat BPK, kita punya sistem tapi kenapa bisa dilanggar? Sebagus apapaun sistem kalau ada kolusi ya tidak bisa baru kita ketahui kalau ada tangkap tangan,"...