Sabtu 25 Jan 2014 03:46 WIB

Terancam Punah, Bahasa 'Bonda' Perlu Dilestarikan

Red: Dewi Mardiani
Seorang perempuan membaca salah satu buku sastra daerah dalam Kongres Internasional II Bahasa-bahasa Daerah Sulawesi Selatan di Makassar (ilustrasi).
Foto: Antara/Dewi Fajrian
Seorang perempuan membaca salah satu buku sastra daerah dalam Kongres Internasional II Bahasa-bahasa Daerah Sulawesi Selatan di Makassar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Angggota DPRD Kabupaten Bone Bolango, Nandjaya Hulopi, mengatakan, bahasa Bonda perlu dibudayakan di daerah itu atau Gorontalo secara umum, sehingga tidak terlupakan oleh generasi muda.

"Dengan adanya momentum Hari Patriotik 23 Januari yang diperingati di Provinsi Gorontalo, turut mengantar bahasa Bonda sebagai warisan budaya daerah," katanya, Jumat (24/1).

Momentum Hari Patriotik tidak hanya selesai pada tataran seremonial saja, namun nilai nilai budaya termasuk bahasa harus bisa diangkat kembali, sebagai bagian dari perjuangan para pahlawan di Gorontalo yang menggunakan sebelumnya.

Dia menegaskan, bahasa bonda adalah bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat Suwawa sejak dahulu kala, namun sayangnya saat ini sudah terancam punah. "Salah satu penyebabnya adalah adanya rasa malu dari generasi muda untuk menggunakannya," kata Nandjaya.

Nandjaya menambahkan, bahasa Bonda merupakan bahasa suku asli Suwawa yang di ada di Kabupaten Bone Bolango, sehingga perlu untuk tetap dilestarikan.

Pemerintah Daerah harus aktif dalam melestarikan bahasa tersebut, dengan mencanangkan program tertentu terkait dengan budaya. "Mungkin perlu ada pembuatan buku tentang bahasa Bonda, demi kelestarian secara turun temurun," kata Nandjaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement