Kamis 06 Mar 2014 23:36 WIB

UMKM Jateng Dinilai Belum Siap Hadapi MEA

Red: Yudha Manggala P Putra
Pengusaha UMKM
Foto: Ditjen Pajak
Pengusaha UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah dinilai belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, karena masih lemah dari sisi manajerial, teknis dan pembukuan.

Menurut pengamat ekonomi Purbayu Budi Santosa di Semarang, Kamis (6/3), seharusnya ada keberpihakan dari pemerintah menyikapi kondisi tersebut salah satunya meregulasi aturan main.

"Jika tidak demikian, maka sektor UMKM tidak akan siap, belum siap kok disuruh ikut perdagangan bebas pasti mereka akan tergusur," ujar Ekonom Universitas Diponegoro itu.

Menurut dia, dalam hal ini pemerintah juga harus membatasi menjamurnya minimarket modern yang terus tumbuh pesat karena jika keberadaannya tidak dibatasi maka UMKM akan kesulitan bersaing.

Selain itu pemerintah diharapkan memberi bantuan modal, kredit murah serta bantuan dari segi manajerial bagi UMKM.

"Bahkan, waktu yang tinggal setahun ini tidak cukup bagi UMKM untuk mempersiapkan diri menghadapi MEA, awalnya pasti kaget, setelah itu baru ada penyesuaian," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement