Selasa 10 Feb 2015 17:58 WIB

Soal Mobnas, Pengamat: Mestinya Jokowi Ikuti Langkah Habibie

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Presiden Indonesia Joko Widodo, tengah, duduk di samping Chairman Proton Holdings Bhd. Mahathir Mohamad (kanan) dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak jelang penandatanganan nota kesepahaman antara Proton and PT Adiperkasa Citra Lestari, di Shah Alam, M
Foto: AP
Presiden Indonesia Joko Widodo, tengah, duduk di samping Chairman Proton Holdings Bhd. Mahathir Mohamad (kanan) dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak jelang penandatanganan nota kesepahaman antara Proton and PT Adiperkasa Citra Lestari, di Shah Alam, M

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Inisiatif Presiden Joko Widodo untuk menghidupkan mobil nasional (Mobnas) dari Malaysia menuai banyak kecaman. Jokowi dianggap tidak melihat segudang potensi yang dimiliki negara Indonesia untuk menciptakan Mobnas dari karya tangan anak bangsa.

Pengamat transportasi dari Universitas Hasanuddin Yamin Jinca menilai Presiden Jokowi seharusnya bisa mengikuti langkah mantan Presiden BJ Habibie. Pasalnya, pria yang lama menetap di Jerman ini berhasil membangkitkan industri penerbangan dan perkapalan saat dia menjabat menjadi RI 1.

"Padahal orang kita itu banyak yang pintar untuk membuat mobnas. Hanya mereka terabaikan," ungkap Yamin, Selasa (10/2).

Untuk Mobnas, Jokowi sebaiknya tidak melakukan kerja sama dengan pihak negara lain terlebih dahulu. Alangkah bagusnya bisa mendirikan industri lokal yang bisa dipegang oleh warga sendiri.

Selain bisa memperlihatkan bahwa Indonesia benar-benar mampu membuat sebuah kendaraan roda empat, karyawan yang nantinya mengisi industri tersebut juga dipastikan dari indonesia. "Ini keuntungan jangka panjang," pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement