Rabu 18 Nov 2015 06:55 WIB

Lezatnya Cokelat akan Lebih Banyak Diproduksi Dalam Negeri

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Cokelat
Foto: Youtube
Cokelat

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kementerian Perindustrian resmi mendirikan pusat pengembangan industri cokelat yakni Rumah Cokelat  di Palu, Sulawesi Tengah, untuk memacu hilirisasi industri. Fasilitas tersebut dilengkapi dengan sentra desain dan produksi.

"Jadi komoditas cokelat tidak lagi berhenti di produksi bahan baku saja, namun pelaku industri juga dapat menciptakan nilai tambah," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/11).

Saleh berharap, keberadaan dua fasilitas ini dapat mendorong diversifikasi produk olahan kakao dan meningkatkan konsumsi cokelat di Indonesia. Menurutnya, industri pengolahan kakao dinilai punya peran penting dalam meningatkan devisa, dan pendapatan. 

Saleh menjelaskan, Kementerian Perindustrian telah menetapkan industri pengolahan kakao sebagai salah satu industri prioritas untuk dikembangkan melalui program hilirisasi. Pemerintah juga telah memberikan berbagai fasilitas kebijakan untuk mendorong hilirisasi industri tersebut. Kebijakan yang diberikan antara lain pembebasan Bea Masuk atas pengimporan mesin, barang dan bahan, bea keluar biji kakao untuk menjamin pasokan bahan baku biji kakao di dalam negeri, serta pengurangan pajak penghasilan (PPh) bagi investasi baru maupun perluasan di bidang industri pengolahan kakao.

Selain itu, pemerintah juga memberikan fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan atau di daerah-daerah tertentu. Selain itu, ada pemberian fasilitas pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan dengan persyaratan merupakan industri pionir, serta rencana penanaman modal Rp 1 triliun dan telah berproduksi secara komersial. 

"Kebijakan itu berdampak signifikan yang ditandai dengan masuknya beberapa investor di bidang industri pengolahan kakao skala besar seperti Cargill Indonesia di Jawa Timur, Bery Calabout di Sulawesi Selatan, dan Asia Cocoa Indonesia di Batam ," kata Saleh 

Fasilitas Rumah Cokelat tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk memperbaiki kemasan, serta desain produk. Hal ini dapat membantu pemasaran ke luar daerah maupun ekspor, karena kemasan merupakan bagian dari penguatan merek. Ke depan, Rumah Cokelat di Sulawesi Tengah ini diharapkan dapat memotivasi  provinsi penghasil kakao lainnya di Indonesia untuk mengembangkan industri hilir kakao.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement