Kamis 16 Jun 2016 02:34 WIB

Jumlah Penduduk Miskin Sulut Capai 217 Ribu Jiwa

Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang lelaki dari keluarga miskin mengangkut anak dan istrinya dengan gerobak di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (15/4). (foto: Raisan Al Farisi)
Seorang lelaki dari keluarga miskin mengangkut anak dan istrinya dengan gerobak di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (15/4). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Jumlah penduduk miski di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tercatat mencapai 217 ribu jiwa lebih hingga akhir 2015. Menurut Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sulut Sanny Parengkuan jumlah ini mengalami peningkatan.

"Jumlah penduduk miskin ini bertambah sekitar 8,61 ribu jiwa dibanding dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2015 yang berjumlah 208,54 ribu," kata Sanny pada acara rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah di Manado, Rabu (16/6).

Persentase penduduk miskin pada bulan September 2015, kata dia, sebesar 8,98 persen atau naik 0,33 persen dibandingkan kondisi Maret sebesar 8,65 persen. "Kecenderungan peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin terindikasi terjadi di daerah perdesaan dibanding perkotaan, di perdesaan sebesar 12,10 persen sedangkan di daerah perkotaan 5,26 persen," katanya.

Indikator ini kata mantan penjabat wali kota Tomohon menunjukkan bahwa masalah kemiskinan di Sulut masih dominan merupakan fenomena perdesaan.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sulut Roy O Roring menambahkan, telah menjadi komitmen Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw menurunkan angka kemiskinan di Sulut hingga Tahun 2021 mendatang hingga 7,00 persen.

Dia menambahkan, rakor ini dalam rangka memantapkan penyusunan dokumen stategis penanggulangan kemiskinan melalui program operasi daerah selesaikan kemiskinan (SPKD-ODSK) tahun 2016-2021.

"Pemerintah provinsi terus melakukan terobosan mengurangi angka kemiskinan di antaranya menguatkan sektor pertanian dan perkebunan, usaha mikro kecil dan menengah serta perikanan," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَاِنْ كُنْتُمْ عَلٰى سَفَرٍ وَّلَمْ تَجِدُوْا كَاتِبًا فَرِهٰنٌ مَّقْبُوْضَةٌ ۗفَاِنْ اَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِى اؤْتُمِنَ اَمَانَتَهٗ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَۗ وَمَنْ يَّكْتُمْهَا فَاِنَّهٗٓ اٰثِمٌ قَلْبُهٗ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ࣖ
Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barangsiapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Baqarah ayat 283)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement