Kamis 06 Oct 2016 18:58 WIB

Kasus Leptospirosis Dikhawatirkan Meningkat

Rep: Yulianingsiih/ Red: Andi Nur Aminah
Tikus membawa penyakit leptospirosis
Tikus membawa penyakit leptospirosis

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Oktober 2016 ini wilayah DI Yogyakarta (DIY) termasuk Kota Yogyakarta mulai masuk musim penghujan. Intensitas hujan dikhawatirkan meningkat yang menyebabkan banyak genangan air dan juga ancaman banjir. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada peningkatan kasus zoonosis atau virus hewan ke manusia terutama dari tikus yaitu leptospirosis.

Ketua Forum Dokter Hewan Kota Yogyakarta, Haris Darmawan mengatakan, kekhawatiran tersebut cukup beralasan. Pasalnya dari pengamatannya, populasi tikus di Kota Yogyakarta semakin banyak. "Virus leptosfira dari kencing atau kotoran tikus ini bisa terbawa banjir kemana-mana dan masuk ke tubuh manusia," katanya.

Apalagi, kata dia, saat ini gejala klinis leptospirosis tidak sama persis dan virus inii bisa berakibat kematian. "Ini yang kita waspadai," ujarnya.

Hal senada diungkapka Kasie Budidaya Bidang Pertanian, Dinas Perindustrrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperdagkoptan) Kota Yogyakarta Aladria. Menurutnya, semua jenis tikus bisa membawa virus leptosfira ini. "Populasi tikus memang cepat berkembang karena sau ekor tikus bisa menjadi seribu ekor dalam setahun," ujarnya.

Karenaya kata dia, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan pencegahan dengan disiinfektan dan pembersihan lingkungan dari sarang tikus. "Mengusir tikus dari rumah bisa dilakukan dengan sering menggeser barang perabot rumah sehingga tidak dijadikan tempat sembunyi," katanya.

Selain itu memasang genteng kaca untuk penerangan plafon rumah sehingga plafon tidak gelap. Daerah gelap di plafon menjadi tempat favorit tikus sembunyi.

Sementara itu Kabid Pemberaantasan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Yudiria, selama September ini belum ditemukan kasus leptospirosis di Kota Yogyakarta. Namun sejak Januari hingga Agustus tercatat ada 9 kasus leptospirosis di Kota Yogyakarta.

"Tidak ada kasus meninggal, namun begitu kita tetap meminta masyarakat waspada. Terus melakukan pembersihan lingkungan terutama di bantaran sungai dan pemukiman padat penduduk," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement